Belajar Pengelolaan Sampah dari Masyarakat Adat

Image title
9 Desember 2024, 17:44
sampah, pengelolaan sampah, masyarakat adat
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Warga Suku Baduy Luar mengikuti tradisi Ngaseuk atau musim tanam di Desa Bojong Menteng, Lebak, Banten, Senin (1/11/2021). Sebanyak 600 orang warga suku baduy mengikuti Tradisi Ngaseuk yang merupakan tradisi tahunan warga Suku Baduy menanam padi huma dan palawija untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pendapatan ekonomi.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menilai masyarakat adat unggul dalam hal pengelolaan sampah sehingga dapat menjadi contoh penanganan masalah lingkungan di Indonesia. 

Kepala Subdirektorat Penetapan Hutan Adat dan Hutan Hak pada Direktorat Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat, Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial Kemenhut, Yuli Prasetyo Nugroho, mengatakan masyarakat adat Baduy di Kabupaten Lebak, Banten menjadi salah satu contoh komunitas yang mapan dalam hal pengelolaan sampah. Selain itu, masyarakat adat Cireundeu di Cimahi juga bijak dalam memanfaatkan sumber makanan hingga habis terpakai sehingga tidak menyisakan sampah.

"Sisa makanan yang tidak dapat diolah akan diubah menjadi kompos atau pupuk organik dengan cara sederhana," katanya, Senin (9/12). 


Yuli melanjutkan masyarakat adat Punan Batu di Kalimantan  juga bisa menjadi contoh karena mereka  mengambil makanan dari hutan atau berburu sesuai dengan kebutuhanya.


"Mereka mengambilnya itu secukupnya. Karena kalau diambil lebih banyak mungkin nanti ada pembusukan. Mereka tahu mengambilnya itu dibagi dalam kelombok terung dan dibagi habis," ujarnya.


Yuli mengatakan, masyarakat adat Punan Batu tidak pernah menyisakan makanan dari hasil berburu karena tidak adanya sistem menyimpan hasil buruan untuk di konsumsi di kemudian hari.


Sebagaimana diketahui, berdasarkan data yang dihimpun Sistem Informasi Pengelohan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sampai dengan 2023 total timbulan sampah dari 375 Kabupaten dan Kota di Indonesia mencapai 40 juta ton per tahun, dan pengurangan sampah mencapai 13,51 persen atau 5,4 juta ton pertahun.


Dengan timbulan tersebut, sampah yang tidak terkelola mencapai 39 persen atau sebesar 15,8 juta ton per tahun.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...