Mercedes-Benz Akan Produksi Mobil Listrik di Tiongkok

Sorta Tobing
10 Desember 2020, 13:28
daimler, mercedes-benz, mobil listrik, tiongkok
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Raksasa otomotif asal Jerman, Daimler, akan memproduksi mobil listrik Mercedes-Benz di Tiongkok.

Tesla mendirikan pusat produksinya di sana karena Tiongkok menjadi pusat penjualan mobil ramah lingkungan. The Economist Intelligence Unit (EIU) dalam risetnya berjudul Industries in 2020 menuliskan, Negeri Panda akan menjadi pasar terbesar mobil listrik dunia. Sebanyak 1,39 juta unit yang akan terjual tahun ini.

Lalu, Elektrek.co mencatat penjualan mobil listrik Tesla merupakan yang tertinggi dari kuartal pertama hingga ketiga 2020. Angkanya di 316.820 unit. Perusahaan menguasai 18% pasar dunia. Di posisi berikutnya adalah Volkswagen dengan penjualan 113.091 unit atau 6% penjualan global.

Mercedes-Benz Berkomitmen Pabriknya Bebas Karbon Mulai 2022

Anak usaha Daimler, Mercedes-Benz, berjanji akan mewujudkan proses produksi yang netral karbon mulai 2022. Langkah ini merupakan bagian dari Ambition 2039, yaitu memproduksi mobil baru yang bebas emisi dalam waktu kurang dari dua dekade. Untuk produksinya, perusahaan menargetkan 50% dari penjualannya berupa kendaraan plug-in hybrid atau listrik pada 2030. 

Anggota Dewan Manajemen Daimler AG dan Mercedes-Benz AG Markus Schäfer mengatakan selambat-lambatnya mulai 2039 hanya bahan produksi netral karbon yang masuk ke pabrik perusahaan. Pemasok bahan baku yang menolak menandatangani surat kesepakatan tidak akan diperhitungkan lagi untuk mendapat kontrak baru. 

Mercedes-Benz juga akan memperhatikan bahan dan komponen yang tinggi emisinya. Termasuk di dalamnya sel baterai, baja, dan aluminium. Komponen ini menyumbang sekitar 80% emisi karbondioksida dalam rantai pasokan kendaraan listrik. 

Perusahaan telah mendapat komitmen dari pemasok sel baterai, yaitu CATL (Contemporary Amperex Technology Co Ltd) asal Tiongkok dan Farasis Energy dari Amerika Serikat. Kedua perusahaan berjanji memproduksi baterainya memakai listrik dari energi baru terbarukan, seperti tenaga air, angin, dan matahari. Langkah ini berhasil mengurangi jejak karbon dari produknya hingga 30%. 

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...