Siap Jadi Pemasok, PT Timah Ingin Ikut Proyek Baterai Mobil Listrik

Image title
6 April 2021, 15:31
mobil listrik, baterai listrik, Timah
Katadata | Arief Kamaludin
PT Timah berharap terlibat dalam proyek baterai mobil listrik.

Konsorsium bertujuan menyatukan kekuatan dari hulu hingga hilir. Pada 2030 pemerintah menargetkan kapasitas baterai akan ditingkatkan menjadi 140 gigawatt hour (GWh) dengan rencana ekspor sebanyak 50 gigawatt hour dari produksi tersebut.

Sisanya untuk keperluan industri baterai kendaraan listrik atau electric vehicle  (EV) dalam negeri. "Potensi EV ini besar sekali. Ada roda dua, produksinya 10 juta dan roda empat di atas 2 juta unit," ujar Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury.

Dalam Indonesia Battery Corporation, MIND ID bersama Antam berperan untuk menyediakan bijih nikel. Pertamina menjalankan bisnis manufaktur produk hilir meliputi pembuatan baterai cell, baterai pack, dan ESS.

Sedangkan PLN akan berperan dalam membuat sel baterai, penyediaan infrastruktur SPKLU, dan pengintegrasian sistem manajemen energi (energy management system/EMS). Porsi kepemilikan saham masing-masing BUMN ini adalah 25%.

Berbagai negara di dunia mulai beralih memanfaatkan kendaraan listrik. Sehingga permintaan untuk baterai pendukung kendaraan tersebut, yakni lithium ion pun meningkat. Perusahaan Tiongkok, Contemporary Amperex Technology (CATL) digadang-gadang mampu memproduksi baterai hingga 307 gigawatt hours (GWh) pada 2028 mendatang. Berikut produsen terbesar baterai lithium ion skala global:

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...