PLN Resmikan Pabrik Hidrogen Terbesar di Asia Tenggara, Ini Inovasinya
Selain itu, Darmawan mengatakan, PLN juga tengah mengembangkan infrastruktur hydrogen refueling station (HRS) yang nantinya akan digunakan untuk pengisian daya FCEV.
Adapun stasiun bahan bakar hidrogen tersebut merupakan stasiun pertama yang ada di Indonesia dan rencananya akan dioperasikan pada Januari 2024. Stasiun tersebut akan dibangun di Patimban, Jawa Barat, dan 4 lokasi di Jakarta yaitu Senayan , Tebet, Muara Karang, dan Tanjung Priok.
"Ini akan menjadi hydrogen refueling station pertama di Indonesia. Ini juga akan meningkatkan minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan yaitu mobil hidrogen," ujar Direktur Utama PLN IP Edwin Nugaraha Putra pada kesempatan yang sama.
Edwin mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan bahan bakar hidrogen 35% akan lebih murah dibandingkan bahan bakar minyak (BBM) konvensional. Dengan biaya yang lebih hemat itu diprediksi bisa menempuh hingga 120 km.
Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi menilai energi hidrogen sangat bagus dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk mencapai transisi energi dan target net zero emission (NZE) pada 2060.
Menurut dia, penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar harus dimulai dari sekarang karena memiliki potensi besar untuk kedepannya. Potensi tersebut baik untuk dikonsumsi domestik maupun ekspor.