Adopsi Kendaraan Listrik Meningkat, Era Minyak Bumi Segera Berakhir?

Hari Widowati
6 Desember 2023, 18:16
Ilustrasi kendaraan listrik.
Dok. BCA
Beragam kendaraan listrik (electric vehicle) mewarnai BCA Expo 2023 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, pada 8-10 September 2023.

Apakah penjualan kendaraan listrik dapat mencapai angka tersebut masih belum pasti. Produsen mobil listrik termasuk General Motors, Ford, dan Stellantis dalam beberapa minggu terakhir telah menunda atau membatalkan rencana untuk mempercepat produksi di tengah meningkatnya biaya tenaga kerja dan tanda-tanda bahwa suku bunga yang lebih tinggi memperlambat pertumbuhan di AS.

Namun, dalam jangka panjang, penurunan biaya untuk baterai kendaraan listrik membuat beberapa peneliti merasa optimis.

Harga Kendaraan Listrik di Cina Lebih Murah

Tingkat adopsi mobil listrik di masa depan akan sangat bergantung pada harga mobil listrik dan ketersediaan stasiun pengisian daya, menurut para pakar industri. Cina memiliki keunggulan dalam kedua hal tersebut.

Menurut riset JATO Dynamics, rata-rata harga kendaraan listrik di Cina adalah US$33.964 atau sekitar Rp 540,03 juta pada pertengahan tahun 2023. Harga mobil listrik termurah di Cina 8% lebih murah daripada mobil termurah yang setara dengan mobil bertenaga bensin. Hal ini berkat subsidi besar-besaran dari pemerintah dan mudahnya ketersediaan mineral tanah jarang yang sangat penting dalam produksi kendaraan listrik.

Mobil listrik menguasai sekitar seperempat pasar di Cina. Negara ini diperkirakan akan memimpin pertumbuhan produksi kendaraan listrik global.

Menurut perusahaan riset otomotif Kelley Blue Book, harga rata-rata mobil listrik di AS lebih dari US$53.000 atau lebih dari Rp 842,7 juta. Harga tersebut US$5.000 atau sekitar Rp 79,5 juta lebih mahal daripada mobil bertenaga bensin.

AS juga tertinggal jauh di belakang Cina dalam hal jumlah stasiun pengisian daya publik. Sebuah buku putih yang didanai industri yang dirilis pada bulan Oktober oleh Electrification Institute mencatat bahwa AS memiliki sekitar 52.000 stasiun pengisian daya publik, Eropa sekitar 400.000, dan Cina sekitar 1,2 juta.

Meski begitu, kendaraan listrik diperkirakan akan tumbuh hingga 50% dari pendaftaran mobil baru di AS pada tahun 2030. Menurut IEA, hal ini disebabkan karena para pengemudi tertarik pada teknologi yang semakin baik, penurunan harga, dan prospek untuk menghindari harga yang bergejolak di pompa bensin.

"Perubahan di sisi politik dapat menunda transisi," kata Petropoulos dari IEA, mengacu pada kekhawatiran di antara beberapa pembuat mobil listrik bahwa pemilihan umum AS tahun depan dapat menghasilkan serangkaian kebijakan baru. "Namun, pada akhirnya transisi sedang terjadi sekarang."

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...