Ini Kondisi Pembangkit Tenaga Listrik Nuklir Jepang Pasca Gempa 7,6 SR

Tia Dwitiani Komalasari
2 Januari 2024, 14:06
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir, PLTN
123rf.com/Vaclav Volrab
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir, PLTN

Kecelakaan Nuklir 2011

Pada Maret 2011, gempa bumi besar di timur laut Jepang dan tsunami setinggi 15 meter menonaktifkan pasokan listrik dan pendinginan tiga reaktor Fukushima-Daiichi. Hal ini menyebabkan kecelakaan nuklir besar.

Semua reaktor komersial di negara tersebut ditutup setelah kecelakaan Fukushima-Daiichi dan tidak diperbolehkan beroperasi kembali sampai reaktor tersebut melewati pemeriksaan keamanan baru yang ketat.

Saat ini, 12 dari 33 reaktor nuklir di Jepang telah kembali beroperasi setelah memenuhi standar keselamatan pasca-Fukushima. Pembangkit yang dimulai kembali adalah: Sendai-1 dan -2, Genkai-3 dan -4, Ikata-3, Mihama-3, Ohi-3 dan -4 dan Takahama-1, -2, -3 dan -4.

Sebelum peristiwa Fukushima-Daiichi, Jepang memiliki 54 armada pembangkit listrik tenaga nuklir yang menghasilkan sekitar 30% listrik negara. 

Pemerintahan Perdana Menteri Fumio Kishida menginginkan pembangkit listrik tenaga nuklir memainkan peran yang lebih besar dalam upaya mengurangi emisi karbon dan memastikan sumber energi yang stabil.

Menurut data yang dihimpun IAEA, sepanjang 2022 Jepang menghasilkan listrik berbasis energi nuklir sebesar 51,91 terawatt-hour (TWh).

Namun, Jepang masih kalah jauh dibanding Amerika Serikat, Tiongkok, Prancis, Rusia, dan Korea Selatan, yang produksi listrik nuklirnya berada di kisaran 167 sampai 772 TWh, seperti terlihat pada grafik di bawah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...