Kajian Pembangkit Energi Nuklir RI Rampung 2030, Beroperasi Mulai 2040

Rena Laila Wuri
14 Maret 2024, 15:08
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir, PLTN
123rf.com/Vaclav Volrab
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir, PLTN

“Kemudian juga pengisian Standar Review Evaluasi Tapak PLTN. Serta menyusun dokumen Rona Awal Calon Tapak PLTN,” ucapnya.

Pembahasan RUU EBET Dilanjutkan Usai Pemilu

Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu mengungkapkan bahwa pembahasan mengenai Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET) akan dilanjutkan usai pemilu.

“Mungkin akan segera dilanjutkan setelah rame-rame ini (pemilu), akan dilanjutkan,” kata Jisman saat ditemui di Kementerian ESDM pada Kamis (29/2).

Jisman mengatakan, Kementerian ESDM masih menanti undangan dari DPR untuk melanjutkan pembahasan mengenai RUU EBET.

“Kami menunggu undangan dari DPR. Saat ini belum ada undangan,” ujarnya.

Sementara itu ketika ditanya mengenai pembahasan power wheeling dalam RUU EBT, Jisman enggan berkomentar. “Nanti ya,” kata dia.

Beberapa waktu lalu, Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno menargetkan RUU EBT dapat rampung pada tahun ini.

Nuklir Paling Rendah Emisi

Untuk menemukan sumber energi listrik terbersih, Our World in Data menghitung emisi setara CO2 per gigawatt-jam (GWh) listrik yang dihasilkan selama siklus hidup pembangkit listrik untuk berbagai sumber energi. Ini termasuk jejak bahan baku, transportasi, dan pembangunan pembangkit listrik

Hasilnya, nuklir adalah sumber energi terbersih lantaran sedikit mengeluarkan gas rumah kaca. Emisi CO2 yang dihasilkan yaitu 3 ton CO2 per GWh.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...