BRIN Kembangkan Reaktor Nuklir Generasi IV, Bakal Dibantu Rusia

Tia Dwitiani Komalasari
28 Maret 2024, 09:39
Reaktor nuklir di Haiyang, Cina
Caixing Global
Reaktor nuklir di Haiyang, Cina

HTGR adalah jenis reaktor generasi IV yang mampu beroperasi pada suhu sangat tinggi dan menggunakan gas sebagai pendingin serta grafit sebagai moderator reaktor.

Selain dianggap lebih aman, reaktor tersebut juga mampu menghasilkan panas yang dapat digunakan dalam industri, misalnya untuk produksi gas hidrogen.

Rusia Siap Membantu

Perwakilan Rosatom di Indonesia, Anna Belokoneva, mengatakan pihaknya siap berbagi pengalaman dengan Indonesia dalam pengembangan teknologi nuklir untuk mendukung transisi ke energi bersih.

"Kami percaya nuklir adalah masa depan karena hanya dengan nuklir kita bisa menghadapi perubahan iklim dan mewujudkan dunia dengan nol emisi karbon," kata Anna.

Menurut dia, selama ini Rusia telah bekerja sama dengan Indonesia, terutama di sektor pendidikan, dengan banyak mahasiswa Indonesia mempelajari teknologi nuklir dan pemanfaatannya langsung di negara tersebut.

Selain itu, ujar Anna, Rosatom secara aktif terus menjalin komunikasi dengan Indonesia dalam hal pengembangan teknologi nuklir, meskipun belum ada diskusi yang mengarah pada kerja sama konkret tertentu.

"Kami senang untuk berbagi pengalaman dan keahlian kami di bidang nuklir, yang telah ditekuni oleh Rosatom lebih dari 80 tahun ini," kata dia.

Direktur Pengembangan dan Bisnis Internasional Rosatom, Kirill Komarov, mengungkapkan makin banyak negara menyadari pentingnya pemanfaatan energi nuklir.

Secara global, teknologi nuklir Rosatom telah hadir di sejumlah besar negara seperti Turki, Mesir, India, Bangladesh, Tiongkok, dan Belarusia.

Perusahaan Rusia tersebut juga menjajaki kerja sama dengan negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

"Kabar baiknya, makin banyak negara di dunia yang meyakini bahwa energi nuklir tidak hanya akan bertahan lama, tetapi akan berkembang pesat dan kepercayaan diri mereka dalam pemanfaatan nuklir pun makin meningkat," kata Kirill.

Berdasarkan perkiraan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), pembangkit listrik tenaga nuklir akan tumbuh 2,5 kali lipat pada tahun 2050, yang akan memproduksi 9 persen dari total bauran energi global.

 

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...