Pembangkit Batu Bara Captive RI Naik 10 Kali Lipat dalam Satu Dekade

Tia Dwitiani Komalasari
25 April 2024, 08:18
Foto udara pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk yang didatangkan dari Samarinda di Pelabuhan PLTU Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Kamis (4/1/2023). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi
ANTARA FOTO/Andri Saputra.
Foto udara pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk yang didatangkan dari Samarinda di Pelabuhan PLTU Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Kamis (4/1/2023). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi produksi batubara nasional per 6 Desember 2023 tersebut melebihi target yaitu mencapai 706,73 juta ton dari target nasional sebesar 694 juta ton.

"Tanpa tindakan seperti itu, Indonesia hanya akan merencanakan kegagalan transisi energinya,” ujarnya.

 Secara global, data Global Coal Plant Tracker menunjukkan kenaikan sebesar 69,5 GW kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara yang mulai beroperasi di seluruh dunia. Sementara PLTU batu bara yang ditutup hanya 21,1 GW pada 2023.

Itu artinya, Kapasitas pembangkit listrik batu bara meningkat secara tahunan sebesar 48,4 GW dengan kapasitas total global sebesar 2.130 GW. Ini adalah peningkatan tertinggi dari kapasitas batu bara yang aktif beroperasi sejak 2016.

 Lonjakan pembangkit batu bara baru secara global terbesar terjadi di Tiongkok, yaitu sebesar 47,4 GW. Angka tersebut setara dengan dua pertiga dari penambahan global.

Selain itu, negara dengan kapasitas pembangkit batu bara terbesar selanjutnya adalah Indonesia, India, Vietnam, Jepang, Bangladesh, Pakistan, Korea Selatan, Yunani, dan Zimbabwe.  Secara total, kapasitas 22,1 GW mulai beroperasi dan 17,4 GW telah ditutup di luar Tiongkok. Hal ini menandai selisih sebesar 4,7 GW untuk pembangkit listrik batu bara yang beroperasi.

 Penutupan yang lebih rendah di AS dan Eropa juga berkontribusi pada kenaikan kapasitas batu bara secara global. Dalam hal ini, AS menyumbang hampir setengah dari kapasitas yang ditutup pada 2023 dengan total 9,7 GW.

Sementara negara anggota Uni Eropa dan Britania Raya mewakili sekitar seperempat dari penutupan global, dengan Britania Raya (3,1 GW), Italia (0,6 GW), dan Polandia (0,5 GW) memimpin penutupan di wilayah tersebut untuk tahun itu.

 Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, sedikitnya ada 10 negara tujuan utama ekspor atau pembeli terbanyak batu bara Indonesia pada Januari-November 2023. Berikut rinciannya seperti tertera dalam grafik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...