Anak Usaha Barito Akan Terbitkan Obligasi Hijau Bernilai Jumbo

Image title
9 Oktober 2020, 16:26
Barito pacific, barito, green bond, obligasi berwawasan lingkungan, obligasi, star energy, surat utang
www.barito-pacific.com
Barito Pacific

Sementara, liabilitas jangka panjang totalnya mencapai US$ 3,32 miliar. Tercatat pinjaman jangka panjang Barito Pacific per Juni 2020 senilai US$ 1,33 miliar. Selain itu ada utang obligasi dan wesel bayar yang nilainya mencapai US$ 1,05 miliar.

Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Niken Indriarsih dan Umar Hareddy mengatakan, Pefindo memang tidak melakukan pemeringkatan atas Star Energy. Namun dengan pertimbangan peringkat investment grade yang diberikan oleh lembaga pemeringkat internasional kepada Star Energy Salak dan Darajat, penerbitan green bond ini berpotensi mendapatkan respons cukup baik di pasar.

Terkait risiko-risiko, mereka mengakui memang terdapat risiko tambahan dengan penerbitan surat utang di tengah ketidakpastian global akibat dari pandemi Covid-19. "Tapi, Star Energy memiliki kebijakan keuangan yang cukup konservatif dengan menerbitkan obligasi satu tahun dari sebelum waktu jatuh tempo pinjaman yang akan dibayarkan," kata Niken kepada Katadata.co.id, Jumat (19/10).

Green bond adalah efek bersifat utang yang dana hasil penerbitannya digunakan untuk membiayai kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan (KUBL). Efek ini pertama kali diluncurkan pada 2018. Definisi itu mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 4 tentang penerbitan dan persyaratan efek bersifat utang berwawasan lingkungan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah mengatakan investor muda terlibat aktif dalam pembelian green bond ini secara retail. Jumlahnya mencapai 51% dari seluruh investor green bond ritel. "Tidak hanya menjadikan green bond sebagai sumber pembiayaan baru, selain itu, untuk menjangkau segmen investor milenial, dari generasi muda," katanya.

Meski diminati banyak investor milenial, ternyata penerbitan green bond masih terbilang sepi, bahkan secara global. Berdasarkan berita The Economist, Bloomberg Nef mencatat sepanjang 2019 lalu, instrumen green bond yang diterbitkan seluruh perusahaan di dunia mencapai US$ 271 miliar. Sayangnya, total tersebut hanya 4% dari total penerbitan surat utang di seluruh dunia.

Di Indonesia, salah satu pelopor penerbitan green bond adalah PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) pada Juli 2018. Green Bond Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur memiliki nilai total fasilitas PUB senilai Rp 3 triliun. PT SMI melakukan penerbitan Tahap I tahun 2018 dengan nilai emisi Rp 500 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...