Investasi Mobil Listrik Dunia Diramal Tembus Rp7.300 Triliun pada 2030

Happy Fajrian
11 November 2021, 13:38
mobil listrik, investasi,
ANTARA FOTO/REUTERS/Antonio Bronic
Mobil listrik di isi ulang di sebuah jalan di London, Inggris, Selasa (4/2/2020).

Tekanan politik dan peraturan kian meningkat terhadap produsen otomotif global untuk secara bertahap menghapuskan mobil BBM, termasuk mobil hybrid listrik-bensin, selama 10-15 tahun ke depan, sambil meningkatkan produksi mobil listrik baterai.

Sejumlah negara, mulai dari Singapura hingga Swedia, telah menyatakan akan melarang penjualan mobil baru bermesin BBM pada 2030. Sedangkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden menginginkan 40-50% penjualan mobil baru pada 2030 adalah mobil listrik.

Saat ini hanya Tesla yang mampu menjual setiap model kendaraan listrik yang diproduksinya. Perusahaan besutan Elon Musk ini bahkan tengah membangun “gigafactories” senilai miliaran dolar di Berlin dan Austin yang akan meningkatkan kapasitas produksi tahunannya secara signifikan.

Pada awal November, valuasi Tesla mencapai US$ 1,2 triliun (lebih Rp 17.100 triliun) atau lebih dari dua kali lipat valuasi gabungan Volkswagen AG (VW), Toyota Motor Corp, Ford Motor Co, dan General Motors Co. Namun bukan Tesla yang memiliki investasi mobil listrik karena bisnisnya telah berkembang lebih dulu.

Pemimpin dalam hal investasi kendaraan listrik dengan nilai investasi lebih dari US$ 110 miliar hingga 2030 (sekitar Rp 1.571 triliun) ada VW. Komitmen investasi tersebut mewakili lebih dari seperlima atau 20% total komitmen investasi di industri otomotif.

VW juga akan bermitra dengan Daimler dan BMW dengan total investasi gabungan mencapai US$ 185 miliar (sekitar Rp 2.643 triliun) untuk mengembangkan teknologi mobil listrik dan baterainya.

Investasi ini ditujukan untuk meningkatkan jangkauan dan kinerja batera dan menurunkan harga mobil listrik, serta meningkatkan kapasitas produksi baterai dan mobil listrik. Simak databoks berikut:

Sedangkan Ford dan GM akan menghabiskan hampir US$ 60 miliar(Rp 857 triliun) hingga 2025. Produsen otomotif Cina SAIC Motor juga telah mengumumkan komitmen investasi lebih dari US$ 100 miliar (Rp 1.430 triliun) selama sepuluh tahun ke depan.

Produsen otomotif Jepang seperti Honda, Toyota, dan Nissan jauh tertinggal dibandingkan pesaingnya di dunia, dengan komitmen investasi gabungan ketiganya kurang dari US$ 40 miliar (Rp 571 triliun).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...