PLN Klaim Ada 50 Perusahaan yang Antre Gunakan Sertifikat EBT

Image title
3 November 2021, 18:32
pln, ebt, sertifikat ebt, renewable energy certificate
ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Ilustrasi, pembangkit listrik panas bumi (PLTP) digunakan untuk mengeluarkan renewable energy certificate (REC) atau sertifikat EBT.

Kerja sama ini diharapkan juga dapat mengakselerasi pengembangan kapasitas, diseminasi informasi terkait penelitian, dan melaksanakan berbagai kegiatan untuk memfasilitasi permintaan konsumen listrik.

Syovfi menambahkan, PLN telah menyatakan ikut berperan aktif dalam mengurangi emisi karbon. Melalui kerja sama dengan CEIA, PLN akan mengakselerasi pengembangan kapasitas, diseminasi informasi terkait penelitian, dan melaksanakan berbagai kegiatan untuk memfasilitasi permintaan konsumen listrik semakin cepat terealisasi.

"Selain mendukung PLN, MoU tersebut mencakup komitmen dan dukungan dari kedua belah pihak untuk mengembangkan lebih banyak produk energi hijau bagi konsumen," kata Syofvi.

Kerja sama ini juga semakin mempertegas komitmen PLN bersama pemerintah Indonesia untuk meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional. Sebagai langkah awal, PLN optimistis dapat berkontribusi memenuhi target Nationally Determined Contribution (NDC) pada 2030 melalui beberapa langkah strategis.

"PLN sendiri memiliki target untuk mencapai karbon netral pada 2060. Sebagai langkah awal, PLN berkomitmen untuk berkontribusi memenuhi target NDC Indonesia pada tahun 2030 melalui beberapa langkah strategis,” ujarnya.

Direktur Global Energy WRI Jennifer Layke mengatakan bahwa kerja sama ini diperlukan untuk mencapai target bauran EBT Indonesia 23% pada 2025. Seiring dengan upaya negara untuk pulih dari dampak pandemi, ada peluang untuk mendorong tujuan pembangunan berkelanjutan dan mencapai ekonomi energi bersih yang lebih adil.

"PLN akan menjadi kunci untuk kemajuan ini. Selama dua tahun terakhir, melalui CEIA, WRI dan Allotrope Partners, serta NREL telah mendukung pengembangan produk energi terbarukan, salah satunya adalah REC," ujarnya.

Layke menyadari jika tantangan yang dihadapi dalam pengembangan EBT di sektor ketenagalistrikan bukan hanya tentang pemilihan bahan bakar saja. Masih ada tantangan bagaimana produk EBT yang telah diproduksi ini bisa diserap oleh pasar.

"Saya menyambut positif dengan apa yang terjadi di PLN. Bagaimana permintaan pasar, perkembangan teknologi, dan aset PLN yang terdiversifikasi ke EBT menjadi satu sistem dapat diterima," katanya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...