COP27: Negara Miskin Tuntut Negara Kaya Kompensasi atas Krisis Iklim

Muhamad Fajar Riyandanu
9 November 2022, 12:19
cop27, perubahan iklim, krisis iklim,
UN Climate Change
Simon Stiell, Sekretaris Eksekutif UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change), dalam acara pembukaan konferensi pers COP27 di Mesir (6/11/2022).

Presiden Senegal, Macky Sall, mengatakan kepada konferensi bahwa negara-negara berkembang yang miskin di Afrika membutuhkan peningkatan dana dari negara-negara kaya untuk adaptasi terhadap memburuknya perubahan iklim.

Macky juga menolak seruan untuk segera beralih dari bahan bakar fosil yang dibutuhkan oleh negara-negara Afrika untuk memperluas jaring ekonomi mereka. "Mari kita perjelas, kami mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca. Tapi kami orang Afrika tidak bisa menerima bahwa kepentingan vital kami diabaikan," ujarnya.

Negara-negara barat yang kaya cenderung menjadi pendukung paling vokal dalam pengurangan emisi, namun nyatanya mereka juga menjadi bagian dari pihak yang menyumbang gas rumah kaca paling banyak sejak kemunculan revolusi industri di inggris pada abad lalu.

Keuntungan yang diperoleh dari perusahaan minyak internasional sejak konflik antara Rusia dan Ukraina pada awal tahun lalu juga menyulut amarah pemerintah di seluruh dunia karena telah mengguncang pasar dan mengganggu pasokan energi dunia.

Mereka khawatir perubahan iklim tak terkendali dan memunculkan inflasi konsumen yang merajalela. Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengatakan para pelaku usaha industri migas meraup keuntungan besar imbas terjadinya perang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan kepada delegasi konferensi dalam pesan video bahwa invasi Rusia ke Ukraina telah mengalihkan perhatian pemerintah dunia dari upaya memerangi perubahan iklim dan mendorong permintaan batu bara. "Tidak akan ada kebijakan iklim yang efektif tanpa perdamaian," katanya.

Meski demikian negara-negara pencemar lingkungan terbesar di dunia seperti AS dan India belum hadir di COP27. Biden baru akan datang pada Jumat (11/11), meski delegasi dari AS telah membuka paviliun di lokasi COP27 melalui utusan khusus John Kerry.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...