Perusahaan Raksasa Batu Bara Mulai Konversi ke Bisnis EBT, Siapa Saja?

Muhamad Fajar Riyandanu
26 November 2022, 15:48
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (14/5/2022).
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (14/5/2022).

Adapun perusahaan batu bara yang tengah berupaya berinvetasi di sektor energi terbarukan adalah PT Bukit Asam (PTBA). Perusahaan milik negara itu tengah menjajaki proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) berkapasitas 1.300 mega watt (MW) di Cina Selatan.

Selain itu juga ada PT Adaro lewat Adaro Power yang bekerja sama dengan Total Eren untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tanah Laut, Kalimantan Selatan, berkapasitas 70 megawatt (MW).

Indika Energy melalui anak usahanya Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) menargetkan pemasangan solar photovoltaic (PV) atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 80-100 MWp yang akan ditingkatkan menjadi 500 MWp pada 2025. Untuk mencapai target pengembangan solar PV tersebut, EMITS telah menyiapkan investasi dan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,44 triliun.

Proses transisi energi memiliki beragam dampak sosial dan ekonomi, salah satunya dalam hal ketenagakerjaan.

"Transisi energi akan menciptakan 14 juta lapangan kerja baru di bidang energi terbarukan pada 2030, dan mendorong 5 juta pekerja untuk bergeser dari sektor energi fosil," kata International Energy Agency (IEA) dalam laporan World Energy Employment edisi September 2022.

Namun, pekerja di sektor pasokan batu bara dan pembangkit listrik bahan bakar fosil dinilai bakal sulit masuk ke energi terbarukan. Pasalnya, mayoritas pekerja sektor batu bara adalah penambang, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap transisi energi.

"Kami memperkirakan sekitar 20% pekerja di pembangkit listrik batu bara global berisiko tidak terpakai dalam transisi energi bersih. Pekerjaan di pembangkit listrik berbasis migas juga berisiko," kata IEA.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...