Memahami Divestasi, Pengertian, Tujuan, dan Metodenya

Tifani
Oleh Tifani
4 Oktober 2022, 18:07
divestasi
Freepik
Ilustrasi, pelepasan aset.

2. Melepas Aset yang Tidak Sesuai

Perusahaan bisa melakukan penjualan atau pelepasan aset yang tak sesuai dengan rencana atau strategi keseluruhan yang telah disusun. Misalnya, sebuah perusahaan bergerak di operasi domestik. Dalam kondisi tersebut, perusahaan bisa menjual atau melepas aset yang dibutuhkan pada operasional luar negerinya karena tidak terlalu dibutuhkan lagi.

Imbas positif dari aktivitas tersebut adalah perusahaan mampu mengurangi jumlah biaya pembelian, serta bisa melakukan pengoptimalan pemasukan dan keuntungan. Dengan begitu, pengeluaran atau utang perusahaan bisa dikurangi.

3. Hukum dan Politik

Jenis yang terakhir adalah aktivitas divestasi yang dilakukan akibat sebuah perusahaan sudah diisukan telah memonopoli industri secara hukum serta wajib melepaskan semua aset kepemilikan agar bisa melanjutkan aktivitas bisnisnya secara sehat.

Karena alasan seperti ini, sebuah perusahaan perlu melakukan penjualan aset agar bisa mematuhi aturan hukum dan juga politik yang berlaku.

Metode Divestasi

Pengambilan langkah divestasi wajib disertai dengan rencana dan metode yang telah terukur serta dipertimbangkan dengan matang. Hal tersebut penting untuk dilakukan agar hasil dari langkah penjualan aset mampu memberi dampak positif yang optimal.

Biasanya, ada empat langkah divestasi ini dilakukan oleh perusahaan melalui sejumlah metode, antara lain:

1. Penjualan

Dapat dikatakan penjualan merupakan yang paling umum dijadikan sebagai metode divestasi alias penjualan aset. Metode ini dilakukan oleh perusahaan dengan menjual unit bisnis, divisi, maupun sejumlah aset yang dimilikinya pada perusahaan yang lainnya.

2. Spin-Off

Selanjutnya adalah metode spin-off, yaitu, metode yang diambil oleh perusahaan utama dalam mengubah salah satu divisinya menjadi bisnis lainnya yang masih termasuk dalam satu pembukuan akuntansi dari perusahaan induk secara terpisah. Pada usaha yang baru ini, saham unitnya akan dibagikan pada pemilik saham dari perusahaan induk.

3. Care-Out

Pada metode ini, perusahaan induk akan mengubah salah satu divisinya menjadi suatu bisnis yang berdiri sendiri dan terpisah dengan perusahaan utamanya. Hal tersebut juga termasuk pada pencatatan buku akuntansi perusahaan baru ini yang terpisah dari perusahaan utama.

Hal ini dapat terjadi apa bila saham sebuah perusahaan juga dijual pada publik, kepemilikan dari bisnis baru ini tidak hanya dimiliki oleh perusahaan induk saja, tapi juga investor yang membeli sahamnya. Tentunya, pihak perusahaan induk masih menjadi pemilik utama dengan tingkat kepemilikan saham paling tinggi.

4. Tracking Stock

Metode yang terakhir divestasi ini dilakukan dengan cara membuat tracking stock atau penelusuran performa kerja dari divisi tersebut di sebuah perusahaan. Saham divisi yang ditelusuri tersebut akan diperdagangkan secara terpisah, meskipun tetap menjadi bagian dari perusahaan induknya.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...