Mengenal Istilah Deadweight Loss, Pengertian, Penyebab, dan Jenisnya

Anggi Mardiana
17 Oktober 2022, 20:03
deadweight loss
Freepik
Ilustrasi, kepuasan konsumen.

3. Kebijakan Pajak

Kebijakan yang turut menyebabkan deadweight loss adalah kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN). Dalam hal ini, nominal pajak yang dibayarkan mempengaruhi harga jual barang karena jika pajak naik, otomatis pihak penjual akan menaikan harga jual barang.

4. Penetapan Harga Dasar

Penetapan harga dasar biasanya ditentukan oleh pemerintah. Hal ini dilakukan sebagaimana penetapan upah yang tujuannya untuk melindungi pekerja agar tidak mendapat gaji terlalu rendah. Di sisi lain, perusahaan banyak membayar pegawai senilai upah minimum sehingga daya beli tidak optimal.

5. Penetapan Harga Tertinggi

Selain menetapkan harga dasar, Kementerian perdagangan berhak menetapkan harga tertinggi untuk suatu produk yang dijual di pasaran yang mana dikenal dengan istilah harga eceran tertinggi (HET). Namun terkadang perusahaan menjual dengan menggunakan harga tertinggi sehingga konsumen enggan membeli.

6. Subsidi Pemerintah

Dalam kondisi tertentu, pemerintah bisa memberikan subsidi terhadap harga jual produk, contohnya subsidi bahan bakar minyak (BBM). Namun, keberadaan subsidi bisa memunculkan permintaan palsu, di mana transaksi yang terjadi tidak mencerminkan daya beli konsumen yang sebenarnya. Saat subsidi dihentikan, permintaan ikut merosot.

Jenis Deadweight Loss

Hilangnya pasar potensial yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan bisa dipicu oleh beragam faktor. Terkait dengan hal tersebut, berikut ini beberapa jenis deadweight loss yang perlu diketahui.

1. Deadweight Loss karena Pajak

Deadweight loss dapat terjadi karena kebijakan pajak yang ditetapkan pemerintah. Pengenaan pajak yang tinggi, akan direspons oleh perusahaan dengan menaikkan harga produk. Hal ini memicu konsumen mengurangi atau menghentikan transaksi.

2. Deadweight Loss pada Pasar Monopoli

Seperti telah disinggung sebelumnya, deadweight loss dapat terjadi pada pasar monopoli, di mana seharusnya posisi perusahaan tergolong dominan. Dominasi perusahaan yang terlalu besar dalam suatu pasar, kerap membuat perusahaan tersebut menetapkan hukum satu harga kepada konsumen.

Alhasil, konsumen mengerem pembeliannya, yang berakibat penjualan stagnan. Padahal kegiatan produksi harus berjalan terus.

3. Deadweight Loss karena Faktor Eksternal

Deadweight loss juga bisa terjadi karena faktor eksternal. Misalnya, jika suatu wilayah terkena bencana, maka ada beberapa produk barang dan/atau jasa yang tidak menjadi prioritas pembeliam konsumen. Hal ini membuat perusahaan kehilangan potensi pasar, meski telah melakukan strategi branding dan harga yang baik.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...