Profil Titan Energy yang Terjerat Kredit Macet Melibatkan Bank Besar

Amelia Yesidora
12 Juli 2022, 16:14
Titan Energy, batu bara, tambang, keep me on trend
Donang Wahyu|KATADATA

Perusahaan ini memiliki empat tambang batu bara yang tersebar di tiga provinsi yang digarap dengan perjanjian kerja sama atau joint venture. Pertama, Titan Wijaya bergerak menambang batu bara di Bengkulu dan terbentuk atas joint venture dengan Firman Ketaun, pemilik PT Rinjani. Konsesi batu bara Firman Ketaun menghampar di lahan seluas 1,260 hektare dengan potensi sumber daya batu bara sebanyak 86 juta ton. Adapun Nilai kalori batu bara ini ada di angka 4.600 gross air-received (gar).

Kedua, Ganda Alam Makmur yang dibentuk melalui joint venture Titan Energy dan LG Internasional pada 2012. Ganda Alam Makmur memiliki konsesi batu bara seluas 10.000 hektare di Sangkulirang, Kalimantan Timur dan lebih dari 2.330 hektare lahan potensial telah dibebaskan untuk menjamin kelangsungan produksi batu bara hingga 20 tahun. 

Adapun 60 % lahan konsesi Ganda Alam Makmur sudah dieksplorasi, sehingga berhasil mengidentifikasi potensi sumber daya batu bara sebanyak 539 juta ton. Batu bara hasil eksplorasi Ganda Alam Makmur memiliki nilai kalori berkisar dari 3.500 hingga 4.800 gar.

Ketiga, tambang penghasil batu bara tingkat menengah yang ramah lingkungan, Bara Anugrah Sejahtera. Terletak di Muara Enim, Sumatera Selatan, Titan memiliki konsesi area senilai 2.164 hektare dengan potensi sumber daya batu bara 50 juta ton. Batu bara hasil produksi Bara Anugrah Sejahtera memiliki nilai kalori 4.700 gar dan rendah kandungan abu serta sulfur.

Masih di Sumatera Selatan, Titan Energy menambang batu bara di lahan konsesi seluas 519,8 hektare atas nama anak perusahaan Banjarsari Bumi. Lahan ini terletak di Lahat, Sumatera Selatan, dan hasil eksploitasi menunjukkan jumlah batu bara bisa mencapai 36 juta ton dengan nilai kalori dari 3.800 gar hingga 4.800 gar.

Melebarkan Usaha ke Jasa Pertambangan

Titan Energy memiliki dua anak perusahaan di bisnis jasa pertambangan, yaitu Manggala Usaha Manunggal dan Nusantara Terminal Terpadu. Manggala Usaha Manunggal sudah berdiri sejak 2006 dan menawarkan jasa pertambangan batu bara yang lengkap, mulai dari proses ekstraksi, pembersihan, pemuatan, dan pengangkutan. 

Batu bara ini kemudian melewati proses top soil removal, tahap pemisahan lapisan tanah penutup yang mengandung berbagai unsur hara. Lalu proses pembuangan, dan terakhir tahap re-contouring

Batu bara yang sudah ditambang dan diolah kemudian diangkut oleh anak usaha Titan bernama Nusantara Terminal Terpadu. Tongkang akan berlayar di jalur sungai atau laut untuk mengantarkan batu bara ke pelabuhan muat kliennya atau transit ke titik jangkar kapal induk. Secara khusus, Nusantara Terminal Terpadu ditugaskan mengirim batu bara hasil kerja sama induk usaha dengan PLN.

Melansir laman resmi perusahaan, Titan Energy menjadi pemasok 3,5 juta ton batu bara di empat lokasi pembangkit listrik milik PLN per tahunnya. Keempat pembangkit listrik tersebut bertenaga uap dan berada di Rembang, Jawa Tengah, kemudian Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, lalu di Suralaya, Banten, dan Amurang, Sulawesi Utara.  

Untuk mencapai tujuan itu, Nusantara Terminal Terpadu mengoperasikan 39 set kapal tunda dan kapal tongkang (tug and barge), empat armada kapal tunda (tugboat), satu kapal tongkang dengan tenaga pendorong sendiri (self-propelled barge), dan satu unit kapal bongkar dengan tenaga pendorong sendiri (self-propelled unloading vessel).

Meski memiliki usaha pertambangan, namun Titan Infra Sejahtera sejatinya adalah perusahaan yang fokus dalam pengadaan infrastruktur pertambangan. Hal ini terlihat dari nama Titan Infra Sejahtera serta Maritim Sumber Energi yang dituliskan berada dalam lini bisnis tersebut. 

Titan Infra Sejahtera menyediakan jasa logistik batu bara terintegrasi di Sumatera Selatan. Perusahaan ini berupaya mengoptimalkan rantai pasok dari tambang ke titik konsumsi melalui infrastruktur jalan dan pelabuhan dengan kapasitas 30 juta ton batu bara per tahunnya.

Anak perusahaan kedua di bidang infrastruktur pertambangan bernama Maritim Sumber Energy. Melengkapi infrastruktur yang sudah ada sebelumnya, Maritim Sumber Energi menyediakan jasa pelabuhan beserta pemuatan dan pembongkaran kargo, penimbunan, dan transhipment. Perusahaan menyebut Maritim Sumber Energi sebagai yang pertama dari sejenisnya, sebuah pelabuhan batu bara yang menghadap Samudera Hindia. 

Pelabuhan ini memiliki draft air setinggi 6,5 meter dan mampu menangani kapal tongkang setinggi 300 kaki. Selain itu, kecepatan pemuatan konveyor (BLC) tongkang secepat 1,500 ton per jam, dan pemuatan manual dengan truk secepat 240 ton per jam.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...