Mengenang Sepak Terjang Boenjamin Setiawan, Pendiri Kalbe Farma

Amelia Yesidora
5 April 2023, 16:15
Boenjamin Setiawan, kalbe farma
Istimewa
Pendiri PT Kalbe Farma Tbk Boenjamin Setiawan.

Di usianya yang ke-25, Boen sudah menjadi asisten dosen dan dosen FK UI.  Akhirnya pada 1980, ia menjadi lektor fakultas tersebut.

Buku Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia menulis, perusahaan awal Boen bukanlah Kimia Farma. Pada 1963, Boen bersama temannya mendirikan PT Farmindo yang sayangnya hanya bertahan tiga tahun. 

Barulah pada 1966 Boen bersama dengan saudaranya mendirikan pabrik farmasi Kalbe Farma. Ketiga saudara yang disebutkan dalam buku ini ialah Khouw Lip Keng, Khouw Lip Swan, dan Khouw Lip Bing. Boen pun menjadi Direktur Utama Kalbe Farma, pabrik farmasi terbesar di Indonesia.

kalbe
Kalbe Farma. (kalbe farma)

Gebrakan Ala Kalbe Farma

William Pratama Subagja dalam buku Kaum Supertajir Indonesia menulis, Kalbe Farma menghadirkan dua gebrakan, yakni kesehatan dan bisnis. Dari segi kesehatan, Kalbe menghadirkan obat generik yang mudah diases masyarakat golongan menengah ke bawah. 

“Itu artinya, tokoh ini berusaha agar jaminan kesehatan – sebut saja demikian jika tak berlebihan – setidak-tidaknya dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Tanah Air, terutama mereka para golongan wong cilik,” tulis WIlliam.

Pada Juli 1991, akhirnya Kalbe Farma melantai di Bursa Efek Indonesia alias BEI dengan kode KLBF. Harga penawaran saham perdana alias IPO kala itu berada di level Rp 7.800. Gebrakan bisnis pun dilakukan Boen dengan menggabungkan tiga perusahaan publik.

Pada 2005, Dankos Laboratories (DNKS) dan Enseval Putra Megatrading (EPMT) bergabung dengan Kalbe Farma. Terkini, KLBF menjadi perusahaan farmasi publik terbesar di Asia Tenggara. Mengutip data RTI per 5 April, saham KLBF dijual di angka Rp 2.110 dengan total kapitalisasi pasar Rp 99,3 triliun.

Setelah mengurus Kalbe Farma selama 42 tahun lamanya, ia turun dari jabatan presiden komisioner. Keponakan perempuannya, Bernadette Ruth Irawati Setiady kini menggantikan posisi Boen. Boen lalu fokus mengurus Stem Cell and Cancer Institute alias SCI.

Selain mengelola Kalbe Group, Dokter Boen juga mengontrol Rumah Sakit Mitra Keluarga yang memiliki kode emiten MIKA. Rumah sakit ini sudah berdiri sejak 1989 dan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2015. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...