Mengenal Tanaman Kratom, Didukung Mendag Zulkifli Hasan Untuk Diekspor

Mela Syaharani
1 September 2023, 11:52
zulkifli hasan, tanaman kratom, kratom, ekspor kratom
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Seorang warga memperlihatkan daun pureng atau daun kratom (Mitragyna speciosa) saat proses penjemuran di kawasan Desa Simpang Peut, Kecamatan Arongan Lam Balek, Aceh Barat, Aceh, Sabtu (5/10/2019).

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendukung tanaman kratom untuk dijual ke pasar global. Ia tidak melarang ekspornya, selama membawa keuntungan petani dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kalau ekspor itu jangan sampai ada kesulitan. Kalau susah, kami bantu agar cepat," kata Zulkifli pada Sosialisasi Kebijakan Permendag 22 tentang Produk Ekspor yang Dilarang di Jakarta, Kamis (31/8).

Zulkifli menyebut aturan soal ekspor seharusnya dipermudah. Dengan begitu, perdagangan Indonesia mengalami peningkatan dan perkembangan yang pesat.

"Bahkan menurut saya kalau tidak diperlukan enggak usah ada aturan, ekspor saja. Orang bisa dapat cepat, dapat duitnya. Karena saya mantan pedagang jadi kalau disusahin itu repot, jadi lebih cepat lebih bagus kalau ekspor," ujarnya.

Permintaan Daun Kratom Meningkat
Permintaan Daun Kratom Meningkat (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Tanaman Kratom

Kratom merupakan tanaman herbal dengan nama latin Mitragyna speciosa. Di daerah Kalimantan, tanaman ini juga disebut dengan nama purik.

Melansir laman resmi Badan Narkotika Nasional (BNN), kratom awalnya tumbuh di dalam hutan, khususnya pada jalur Sungai Kapuas. Jumlah pohonnya menyentuh angka lebih dari 44 juta buah.

Kratom satu keluarga dengan tanaman kopi-kopian. Tinggi pohonya dapat mencapai 4 sampai 16 meter. Berdasarkan data Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Kapuas Hulu (2020), terdapat 18.120 petani kratom dengan luas lahan 11.225 hektare yang tersebar di 22 kecamatan. 

Hasil identifikasi Pusat Laboratorium Narkoba BNN menyatakan kratom mengandung senyawa mitragyna dan 7-Hydroxymitragynine. Senyawa tersebut memiliki efek analgesik, anti-inflamasi atau pelemas otot. 

Pada bagian daunnya pun terdapat metabolit sekunder golongan alkaloid, steroid atau terpenoid, serta saponin. Tanaman ini biasanya diolah menjadi teh, suplemen, kapsul, tablet, bubuk, hingga bentuk cair.

Penggunaan kratom sebagai obat telah dilakukan di berbagai negara, termasuk Malaysia, Myanmar dan Thailand. Di Kalimantan, kratom sudah dikonsumsi sejak dulu untuk meredakan rasa sakit, kelelahan, dan kesehatan kulit.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...