Sejarah Impor Beras Indonesia Sejak Era 1950-an

Dzulfiqar Fathur Rahman
20 Desember 2022, 11:11
Impor beras
Dokumentasi Humas Bulog

Namun Indonesia gagal mempertahankan swasembada tersebut. Pada 1999, impor beras memuncak di 4,8 juta ton, berdasarkan data dari Faisal, mengutip BPS. Ini terjadi ketika Presiden Bacharudin Jusuf Habibie sedang memimpin Indonesia untuk pulih dari krisis ekonomi pada 1997 dan 1998.

(Baca: Akar Persoalan Kisruh Rencana Impor Beras Bulog di Tahun Politik)

Walaupun hampir setiap pemerintahan melihat impor beras, tren volumenya cenderung menurun pada musim-musim kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres). Pada 2009, misalnya, impor beras turun 13,53% ke 250.473,1 ton dari tahun sebelumnya, berdasarkan data dari BPS.

Penurunan tersebut bertepatan dengan kampanye pemilihan kembali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pada 2009, SBY akhirnya memenangkan Pilpres dan dengan demikian memimpin Indonesia untuk dua periode antara 2004 dan 2014.

Politisi-politisi Indonesia memiliki kecenderungan untuk melindungi petani beras terhadap beras murah dari luar negeri yang bisa menurunkan harga gabah, menurut Jamie Davidson, profesor ilmu politik di National University of Singapore, dalam artikel jurnal “Rice Imports and Electoral Proximity: The Philippines and Indonesia Compared.”

Di luar musim kampanye, impor beras cenderung memicu kritik dan penolakan dari serikat petani, seperti yang terlihat saat mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengusulkan rencana impor beras pada 2021. Menyusul berbagai penolakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengganti Lutfi dengan Zulkifli Hasan.

Halaman:
Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...