Momentum Perang Dagang, Jokowi Minta Ekspor Mebel dan Rotan Naik

Dimas Jarot Bayu
10 September 2019, 16:34
Joko Widodo, perang dagang
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019). Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya meningkatkan ekspor mebel, rotan, dan produk kayu. Hal ini, lanjut Jokowi, dapat dilakukan dengan pemberian kebijakan yang mendukung usaha di sektor tersebut.

Mengutip laporan Bank Dunia, Jokowi menilai peluang ekspor di bidang mebel, rotan, dan produk kayu cukup besar. Ini lantaran adanya perang dagang yang berlangsung antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS).

“Kita ingin sekarang ini ada tindakan konkret, ada policy-policy dari kementerian yang memberikan dukungan terhadap ini, sehingga apa yang diinginkan oleh para pengusaha utamanya di dunia mebel dan rotan nanti betul-betul bisa kita realisasikan,” kata Jokowi ketika membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (10/9).

AS tengah berupaya mengurangi impor mebel, rotan, dan produk kayu dari Tiongkok. Dengan demikian, Indonesia dapat memasuki pasar yang telah ditinggalkan Tiongkok di sana.

“Saya kira kesempatan itu sangat besar sekali dari pasar yang dulunya diisi oleh Tiongkok kemudian ditinggalkan karena perang dagang. Inilah yang jadi kesempatan kita,"ujar Jokowi.

(Baca: Efek Perang Dagang bagi Ekonomi RI, Lebih Besar dari AS atau Tiongkok?)

Dalam rapat terbatas kali ini, hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menter Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Lalu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Kemudian, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Desa dan PDTT Eko Putro Sandjojo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala BKPM Thomas Lembong, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Selain itu, Jokowi mengundang para pelaku usaha di bidang mebel, rotan, dan produk kayu dalam rapat terbatas kali ini.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan juga membidik potensi peningkatan ekspor furnitur ke AS seiring adanya perang dagang. Direktur Perundingan Bilateral Kemendag Ni Made Ayu Marthini mengatakan pasar furnitur AS cukup besar.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...