BEI Harap Pemblokiran 800 Rekening Efek Tak Tekan Perdagangan Saham

Image title
14 Februari 2020, 14:21
ihsg, asuransi jiwasraya, rekening efek,
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
BEI mengklaim turunnya IHSG dan rendahnya transaksi saham bukan karena diblokirnya 800 rekening efek terkait penyelidikan kasus Jiwasraya.

Dia menjelaskan bahwa nilai transaksi harian yang besar sebelumnya disumbang oleh saham-saham lapis ketiga yang kini masuk ke dalam pusaran kasus, karena diduga menjadi saham yang 'digoreng' oleh bandar. Dalam perhitungannya, saham-saham gorengan tersebut menyumbang 20-30% transaksi harian di pasar modal.

(Baca: Otoritas Bursa Suspensi Lima Saham terkait Kasus Jiwasraya dan Asabri)

Alhasil, ketika bandar-bandarnya diblokir sehingga tidak bisa melakukan transaksi maka wajar kalau nilai transaksi di bursa turun. "Ini realita yang menurut saya bagus dan ini memang pil pahit," kata dia.

Sehingga nilai transaksi yang relatif rendah saat ini sebagai bentuk normalisasi perdagangan di pasar saham. Nilai transaksi saat ini menggambarkan realitas di pasar modal dalam negeri. Sedangkan nilai tranksaksi sebelumnya yang tinggi, merupakan nilai yang palsu.

Bila regulator konsisten melakukan tindakan tegas semacam ini, Wijen mengatakan, indeks pasar modal dalam negeri akan terjaga dari aksi goreng-menggoreng saham. Dengan begitu, pergerakan indeks ke depannya akan lebih stabil dan kualitas investor pasar modal semakin bagus.

Sementara itu sentimen virus corona memang telah menekan kinerja bursa saham regional dan global. Namun Head of Investment Spesialist PT Manulife Aset Management Indonesia Freddy Tedja mengatakan turunnya indeks lebih karena ketakutan sesaat investor.

"Kalau berkaca dua kejadian epidemi sebelumnya (SARS dan MERS) terlihat tidak terlalu ada hubungan antara pasar saham dengan wabah," ujar Freddy di Jakarta, Selasa (11/2).

(Baca: Terbelit Jiwasraya, Ada Sekuritas dan Asuransi yang Gagal Bayar?)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...