Dihantam Virus Corona Usai Libur Imlek, Bursa Tiongkok Rontok 8,73%
Sebelumnya pada penutupan perdagangan Jumat (31/1), WallStreet mengalami koreksi yang cukup dalam. Indeks Dow Jones turun lebih dari 2%, S&P 500 turun 1,77%, sedangkan Nasdaq turun 1,59%. Turunnya WallStreet salah satunya juga dipengaruhi sentimen virus corona yang ditakutkan akan menahan laju pertumbuhan ekonomi global.
Adapun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kasus kematian pertama virus corona di luar Tiongkok, yakni di Filipina. Sementara itu otoritas Tiongkok melaporkan bahwa jumlah kematian akibat virus ini telah mencapai 361 orang.
(Baca: Kengerian Virus Corona Meluas, Rupiah dan Mata Uang Utama Asia Anjlok)
WHO pun mengumumkan status epidemi darurat global seiring dengan terus bertambahnya korban yang positif terinveksi virus corona. Meski demikian, WHO belum merekomendasikan pembatasan perjalanan luar negeri dan perdagangan dunia.
Meski demikian, sejumlah negara, Indonesia salah satunya, mulai menerapkan larangan masuk terhadap orang asing yang datang dari Tiongkok.
Pasar khawatir kondisi ini berpotensi menekan laju pertumbuhan ekonomi negara dengan produk domestik bruto (PDB) terbesar ke dua di dunia, dan memicu aksi jual di pasar saham dan keuangan global.
(Baca: Kematian Pertama Virus Corona di Luar Tiongkok Terjadi di Filipina)