Cetak Laba Rp 1,7 Triliun usai Rugi Tahun Lalu, Ini Penjelasan Garuda

Image title
4 November 2019, 21:16
Garuda Indonesia
ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Ilustrasi. Pada sembilan bulan pertama tahun lalu, Garuda Indonesia mencatatkan kerugian mencapai US$ 114,08 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun.

Perusahaan juga mencatatkan penurunan beban usaha sebesar 1,9% dari US$ 3,35 miliar menjadi US$ 3,28 miliar. Ini terutama disumbang penurunan beban operasional penerbangan sebesar 4,4% menjadi US$ 1,93 miliar berkat penurunan biaya bahan bakar dari US$ 1,02 miliar menjadi US$ 908 juta.

(Baca: IHSG Berpotensi Naik Lagi, Saham-Saham Ini Layak Dikoleksi)

Selain itu, tercatat kerugian dari selisih kurs sepanjang Januari-September 2019 sebesar US$ 13,91 juta. Kondisi ini berbalik dari Januari-September 2018 yang mencatat keuntungan selisih kurs senilai US$ 52,35 juta.

Meski begitu, Garuda mampu mengantongi pendapatan bersih dari usaha lain-lain senilai US$ 13,62 juta hingga kuartal III 2019 ini. Catatan tersebut mampu tumbuh hingga 42,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 9,55 juta.

Sepanjang tahun lalu, Garuda Indonesia mencatatkan jumlah penumpang mencapai 38,44 juta penumpang, tumbuh 6% dibanding tahun lalu seperti terekam dalam databooks di bawah ini.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...