Fitch Ungkap Problem Berat Keuangan Grup Duniatex

Hari Widowati
25 Juli 2019, 18:41
Sejumlah pekerja mengawasi produksi kain di salah satu pabrik milik Grup Duniatex.
Dok. Duniatex
Sejumlah pekerja mengawasi produksi kain di salah satu pabrik milik Grup Duniatex.

(Baca: BNI Pastikan Miliki Jaminan 2,5 Kali Lipat dari Nilai Kredit Duniatex)

Tekanan Perang Dagang dan Serbuan Tekstil Impor

"Peringkat DMDT ini juga mencerminkan melemahnya kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas dalam jangka pendek, yang sebagian disebabkan oleh tingginya pasokan kain impor di pasar domestik," ujar Fitch dalam siaran pers. Tarif impor sebesar 25% yang dikenakan Amerika Serikat (AS) terhadap produk-produk Tiongkok menyebabkan produsen dari negara Tirai Bambu itu mengalihkan ekspor produknya ke negara-negara lain di Asia, termasuk Indonesia.

Hal ini menyebabkan penjualan dan kebutuhan modal kerja Delta Merlin tertekan. Apalagi, ada kebutuhan untuk membayar kontrak forward dolar AS dalam enam hingga 12 bulan ke depan. Delta Merlin dan anak-anak usaha Duniatex lainnya biasanya melakukan lindung nilai (hedging) sebagian kebutuhan dolarnya melalui kontrak forward dolar AS itu. "Kami paham kontrak valas perusahaan adalah kontrak opsi OTM sehingga perusahaan menghadapi penarikan dana dalam jumlah besar ketika kontrak diselesaikan dalam jangka pendek," kata Fitch Ratings.

Pada 18 Juli lalu, Fitch Ratings telah memangkas peringkat utang Delta Merlin dari BB- menjadi B- karena risiko pembiayaan kembali (refinancing) dan likuiditas yang semakin ketat. Lembaga pemeringkat itu juga menempatkan perusahaan yang bermarkas di Solo itu dalam Rating Watch Negative (RWN). Semula Fitch memperkirakan peringkat utang Delta Merlin hanya akan turun satu notch tetapi akhirnya anak usaha Duniatex ini terlempar ke kelompok obligasi sampah (junk bond).

Beberapa perusahaan tekstil Indonesia yang menerbitkan obligasi dolar memiliki peringkat yang lebih baik dibandingkan Delta Merlin. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) memiliki peringkat BB- dengan prospek stabil. Begitu pula dengan PT Pan Brothers Tbk (PBRX) yang memiliki peringkat B dengan prospek stabil.  

(Baca: Kredit Bank Mandiri ke Duniatex Rp 1,7 Triliun, Belum Kategori Macet)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...