IHSG dan Bursa Asia Melaju Turun, Beberapa Saham Bisa Jadi Pilihan
Sementara itu Kepala Riset Valbury Sekuritas Indonesia, Alfiansyah, memaparkan sentimen yang berpotensi menekan laju IHSG hari ini di antaranya pesimisme Pemerintah terhadap target pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan akan lebih rendah 0,1% dari target sebesar 5,3% menjadi hanya 5,2%. Bank Dunia sebelumnya juga telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari semula 5,2% menjadi 5,1%.
(Baca: Di Bawah Target APBN, Sri Mulyani Prediksi Ekonomi 2019 Tumbuh 5,2%)
Selain itu sentimen dari eksternal yakni rencana Amerika Serikat (AS) mengenakan tarif impor tambahan terhadap produk-produk asal Uni Eropa senilai US$ 4 miliar, serta pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan bahwa perundingan dagang AS-Tiongkok harus bisa menguntungkan AS berpotensi membuat perundingan dagang makin sulit mencapai kesepakatan.
Pasalnya, Presiden Tiongkok Xi Jinping sebelumnya telah menyatakan bahwa kesepakatan dagang harus bisa saling menguntungkan, dan kedua negara yang berkonflik harus mau untuk berkompromi. "Bauran sentimen ini bisa membawa IHSG berpeluang koreksi pada perdagangan saham hari ini," kata Alfiansyah dalam risetnya hari ini.
Rekomendasi Saham Hari ini
Lanjar memberikan beberapa rekomendasi saham seperti JPFA, CPIN, MAIN, BRPT, GGRM, HMSP, dan UNVR. Sementara, Nico Demus juga memberikan beberapa rekomendasi saham untuk ditradingkan dalam jangka pendek yaitu AALI, BRPT, ICBP, BBCA, EXCL, ADRO, SRIL, ADHI, atau pun UNTR.
Sementara itu Alfiansyah merekomendasikan saham GGRM, INTP, SMGR, AKRA, CPIN, serta JPFA sebagai saham-saham yang dapat dipertimbangkan untuk menjadi pilihan investasi pada perdagangan hari ini.
(Baca: Telat Sampaikan Revisi Lapkeu, Garuda Terancam Tambahan Sanksi)