Menentukan Arah Investasi Pasca-Pemilu 2019

Hari Widowati
23 April 2019, 17:30
Bursa Efek Indonesia mengadakan konferensi pers mengenai Pengumuman Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan (27/12). Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan dirinya optimis dengan pergantian tahun ini, meski ta
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Arus modal asing diprediksi akan semakin deras masuk ke pasar saham dan obligasi di Indonesia pasca-pemilu 2019.

Kepala Riset PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Hariyanto Wijaya, mengatakan hasil hitung cepat tujuh lembaga survei menunjukkan suara untuk Jokowi mendekati 55%. Angka ini tidak jauh berbeda dengan elektabilitas Jokowi pra-pemilu dan suara yang diraihnya dalam Pemilu 2014 sebesar 53,15%.

Partai-partai yang berada di dalam Koalisi Indonesia Kerja juga mendapatkan suara yang cukup tinggi dalam Pemilihan Legislatif (Pileg). Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berada di posisi teratas dengan meraup 19,9% suara versi hitung cepat. Partai Golkar di posisi ketiga dengan 12% suara.

"Berdasarkan quick count, partai koalisi Jokowi meraih 60,5% kursi di DPR," kata Hariyanto dalam riset Strategy Focus. Dengan menguasai mayoritas kursi di parlemen, pemerintahan baru akan lebih efektif dan lebih mudah mendapatkan persetujuan dari DPR.

Pasca-pemilu, Hariyanto memprediksi arus modal asing akan semakin kencang masuk ke pasar modal Indonesia. Hingga pertengahan April 2019, Indonesia mencatat arus modal asing terbesar kedua di pasar saham negara-negara berkembang, yakni sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Ketidakpastian kondisi politik di Indonesia diprediksi berakhir setelah KPU mengumumkan pemenang Pilpres pada 22 Mei mendatang.

Indikator lainnya adalah penguatan nilai tukar rupiah sebesar 2,1% sejak awal tahun ini. Kebijakan The Fed yang mempertahankan suku bunga acuannya akan mendorong arus modal asing masuk sehingga rupiah berpeluang menguat ke level Rp 13.920 per dolar AS pada akhir 2019.

Hal senada disampaikan Analis Danareksa Sekuritas Helmy Kristanto. Hasil hitung cepat dari sembilan lembaga survei menunjukkan Jokowi unggul atas Prabowo dengan selisih 8,24%-11,2%. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 54,12%-55,6% sedangkan Prabowo-Sandi mencapai 44,4%-45,8%. Pasca pengumuman hitung cepat, Prabowo mendeklarasikan kemenangannya dalam Pilpres 2019 berdasarkan hasil hitung nyata internal dengan 62% suara. Hasil hitung nyata resmi dari KPU yang menjadi penentu akan diumumkan paling lambat pada 22 Mei 2019.

Hasil hitung cepat disambut positif oleh para pelaku pasar dengan kenaikan IHSG sebesar 0,4% ke level 6.507,22 poin pada Kamis (18/4). Menurut Helmy, berlanjutnya pemerintahan Jokowi memberikan kepastian terhadap kebijakan pemerintah di bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan dana bantuan sosial.

"Kemenangan Jokowi dalam beberapa hasil quick count akan memperkuat level kepercayaan terhadap pasar saham Indonesia, akan semakin banyak dana asing yang masuk dan menarik investor domestik yang semula berhati-hati," kata Helmi dalam riset The Big Day: Jokowi Leads in Quick Count.

Arus masuk dana asing ke pasar saham dan obligasi akan mendukung penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Prospek defisit neraca berjalan akan membaik dan memperbesar peluang bagi BI untuk memangkas suku bunga acuannya.

(Baca: Hasil Quick Count Sesuai Harapan Pasar, Obligasi Jadi Incaran Investor)

Saham-saham Pilihan

Saham-saham apa saja yang berpotensi menghasilkan keuntungan bagi investor pasca-pemilu? Danareksa membaginya dalam tiga segmen. Saham-saham yang layak dikoleksi pasca-pemilu adalah saham emiten konstruksi dan semen, seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Saham-saham yang akan terdongkrak menjelang Lebaran adalah saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Indofood CBP Tbk (ICBP), dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Adapun saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga adalah saham bank dan properti, seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan saham emiten retail, perbankan, dan konstruksi. Saham-saham yang menjadi pilihannya adalah PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Ace Hardware Tbk (ACES), BBNI, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT PP Tbk (PTPP), dan WIKA.

(Baca: Laju IHSG Pekan ini Diprediksi Masih Dipengaruhi Hasil Pemilu)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...