Induk SCTV akan Akuisisi 3 Media Digital, Investor Diminta Tahan Saham

Happy Fajrian
8 April 2019, 17:28
Potensi Pasar Modal
ANTARA FOTO/Agung M Rajasa

(Baca: Tumbuh 13%, Belanja Iklan Televisi Tembus Rp 110 Triliun Tahun 2018)

Prospek Bisnis KLY, Vidio, dan EYE

Melalui akuisisi tiga perusahaan ini, SCMA menargetkan adanya tambahan pendapatan usaha hingga Rp 900 miliar per tahun. Jika proses akuisisi terjadi pada Mei 2019, maka tambahan pendapatan tahun ini sekitar Rp 500 miliar.

KLY diproyeksikan akan memberikan kontribusi laba bersih Rp 25-35 miliar dengan total pendapatan usaha sekitar Rp 250 miliar per tahun. Total investasi Emtek pada KLY mencapai Rp 429 miliar, sedangkan SCMA akan mengambil alih KLY dengan harga sekitar Rp 192 miliar.

Sementara itu EYE diproyeksikan akan memberikan laba bersih sekitar Rp 10 miliar per tahun melalui bisnis billboard digital out of home (OOH)-nya. SCMA diperkirakan akan menjadikan EYE sebagai mesin bisnis utamanya. Saat ini EYE memiliki 76 layar billboard yang tersebar di Jakarta, Bandung, dan Lombok.

Memang, saat ini pengiklan di Indonesia masih belum tertarik dengan media OOH. Iklan televisi masih mendominasi sebagai media iklan paling banyak digunakan perusahaan. Namun  seiring dengan semakin ditinggalkannya media televisi oleh masyarakat karena perkembangan internet dan media online yang begitu pesat, sehingga perusahaan akan terdorong untuk beriklan di media non TV.

(Baca: TV Masih Mendominasi, tapi Iklan Online Tumbuh Lebih Cepat)

Sedangkan Vidio saat ini membukukan kerugian bersih antara Rp 3-4 miliar per bulan meskipun memiliki sekitar 10 ribu langganan berbayar. Total investasi Emtek pada Vidio per Maret 2019 mencapai Rp 240 miliar, sedangkan SCMA akan mengambil alih Vidio dengan harga Rp 115 miliar.

Christine menilai kinerja Vidio yang saat ini masih memerah akan menjadi tantangan terbesar yang akan dihadapi SCMA dalam proses akuisisi ini. Namun, dia menilai Vidio memiliki potensi yang sangat besar jika berhasil.

Kendati demikian, proyeksi keuntungan dan pendapatan usaha dari ketiga perusahaan tersebut belum diperhitungkan dalam menilai harga saham SCMA. "Kami mempertahankan rekomendasi hold untuk saat ini, dengan jumlah pelanggan yang lebih tinggi dari perkiraan untuk Vidio Premier sebagai risiko," ujar Christine.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...