Berkat Bisnis Digital, Kresna Graha Raup Pendapatan Usaha Rp 5 Triliun

Image title
3 Januari 2019, 18:23
BEI
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Bursa Efek Indonesia mengadakan konferensi pers mengenai Pengumuman Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan (27/12). Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan dirinya optimis dengan pergantian tahun ini, meski tahun depan memasuki tahun politik. Justru tantangan terbesar datang dari faktor eksternal yang tak bisa dihindari.

Di tahun 2019, Kresna Graha berharap dapat terus meningkatkan kinerja lewat penajaman strategi bisnis. Selain itu, mereka juga akan melakukan sinergi di bidang teknologi dan digital. Sayangnya, mereka tidak menyebutkan target pendapatan dan laba bersih di tahun 2019 ini.

Ke depan, Kresna Graha semakin menegaskan posisinya sebagai digital business integrator dan tetap fokus membangun infrastruktur digital Indonesia dengan memanfaatkan disruptive global technology excellence.

Adapun tahun lalu, mereka mengantarkan dua anak usahanya yaitu PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) dan PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mereka melantai melalui skema penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) dengan nilai IPO masing-masing sebesar Rp 308 miliar dan Rp 632 miliar. "Di tahun ini, kami akan terus aktif mendorong anak-anak usaha kami untuk go public, khususnya di bidang digital,” kata Stanley.

Kresna Graha mengawali perdagangan awal tahun 2019 dengan harga saham dibuka pada harga Rp 655, naik dari harga perdagangan awal tahun 2018 sebesar Rp 525. Mereka menutup perdagangan tahun 2018 pada harga Rp 645, 22% lebih tinggi dari penutupan tahun sebelumnya pada harga Rp 530.

(Baca: Prospek Bisnis Digital 2019: Primadonanya Masih E-Commerce dan Fintech)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...