BI Pertahankan Bunga Acuan, IHSG Perlahan Bangkit

Happy Fajrian
20 Desember 2018, 18:10
 Bursa Efek Indonesia
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Sebanyak 30,6 juta saham Bank Mandiri Tbk (BMRI) dilego investor asing dengan nilai transaksi mencapai Rp 40,8 miliar. Bank Central Asia Tbk (BBCA) dilepas sebanyak 18,9 miliar saham, atau senilai Rp 309,9 miliar. Serta saham Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dilepas sebanyak 28,5 juta saham senilai Rp 36,2 miliar.

(Baca: Risiko Resesi AS Meningkat, Ekspektasi Kenaikan Bunga Fed Melemah)

Tekanan terhadap IHSG diperkirakan masih akan berlanjut hingga 2019. The Fed mengumumkan masih akan menaikkan bunga acuannya sebanyak dua kali tahun depan, dengan total kenaikan sebesar 50 basis poin.

Kenaikan tersebut akan berdampak signifikan terhadap Indonesia. Pertama, hot money di Indonesia akan lari ke AS karena suku bunga disana lebih menarik. Kedua, pertumbuhan ekonomi global akan melambat karena kenaikan bunga akan membebani pertumbuhan ekonomi AS yang mulai terindikasi resesi.

Apalagi, proses negosiasi dagang antara AS dan TIongkok akan berakhir pada 30 Maret 2019. Jika negosiasi tersebut berjalan lancar dan mampu melahirkan kesepakatan yang dikehendaki kedua belah pihak, maka perang dagang akan berakhir. Jika tidak, perang dagang akan kembali mengganggu stabilitas perekonomian global.

Sementara ini negosiasi tengah menemukan titik terang dengan sejumlah hal disepakati oleh pihak Tiongkok seperti menghapus tambahan tarif terhadap produk otomotif buatan AS, menambah impor komoditas pertanian asal AS, serta memodifikasi program "Made in China 2025" yang bertujuan memajukan industri manufaktur berteknologi tinggi Tiongkok namun menghambat akses investor asing untuk masuk berinvestasi disana.

(Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga Amerika-25-Bps, Tahun 2019 Tak Lagi Agresif)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...