Bank Mandiri Dorong 40 Debiturnya Melantai di Bursa Saham

Miftah Ardhian
13 September 2017, 13:08
Gedung Bank Mandiri
Arief Kamaludin|KATADATA
Bank Mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., mendorong 40 debitur dari segmen kredit korporasinya untuk melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alasannya, selain untuk memperkuat pasar modal domestik, aksi korporasi ini dinilai memberikan keuntungan kepada perusahaan itu sendiri.

SVP Corporate Banking Bank Mandiri Elisabeth RT Siahaan mengatakan pihaknya memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pasar modal kepada 40 debitur guna memberikan pemahaman dan memotivasi mereka untuk bisa melantai di bursa. Bank Mandiri menyadari pentingnya penambahan jumlah emiten di pasar modal guna meningkatkan likuiditas dan pendalaman pasar.

"Perusahaan membutuhkan pembiayaan untuk bertumbuh. Selain melalui penyaluran kredit kami, ada alternatif yang bisa diambil seperti penerbitan obligasi dan melantai di pasar modal," ujar Elisabeth saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (13/9). (Baca: Bursa Efek Ulang Tahun Ke-25, Startup Didorong Bergabung)

Dia menjelaskan berbagai perusahaan yang sudah melakukan IPO dapat memperoleh keuntungan, utamanya dari sisi transparansi. Dengan masuk ke pasar modal, perusahaan akan bertanggung jawab dan terbuka terhadap data kinerjanya. Dengan demikian, perusahaan akan terus berupaya menjaga dan memperbaiki kinerjanya. Alhasil, investor akan semakin berminat terhadap perusahaannya tersebut.

Senior EVP Investment Banking Mandiri Sekuritas Andy Bratamihardja mengatakan para debitur Bank Mandiri memiliki prospek yang bagus untuk melakukan IPO. Oleh karenanya, Mandiri Sekuritas sendiri siap untuk membantu perusahaan tersebuy melakukan penjualan saham perdananya. 

"Jadi, mana yang berminat, maka tugas kami membantu mempersiapkan mereka," ujar Andy. (Baca: Sulit IPO, UMKM Perlu Perantara Mengakses Dana di Pasar Modal)

Andy mengatakan sedikitnya terdapat dua hal utama yang bisa dilakukan pihaknya dalam mempersiapkan IPO perusahaan-perusahaan tersebut. Pertama, membantu menata struktur kepemilikan perusahaan tersebut. Hal ini perlu dilakukan karena banyak perusahaan yang kepemilikannya masih dimiliki individu-individu atau keluarga, sehingga pengambilan keputusan pun menjadi tak efektif dan efisien.

Kedua, membantu dalam memperbaiki struktur permodalan perusahaan tersebut. Andy mencontohkan, banyak perusahaan yanh memiliki struktur utang jangka pendek. Oleh karenanya, Mandiri Sekuritas akan membantu merestrukturisasi struktur utangnya tersebut. Hal ini dilakukan untuk menyusun strategi pengembangan perusahaan dalam jangka panjang. 

(Baca: IHSG Tertekan, IPO Empat Anak Usaha BUMN Bisa Jadi Pendongkrak)

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Mandiri Sekuritas masih menjadi pemimpin dalam pasar penjaminan emisi saham dan obligasi. Melalui lini bisnis Investment Banking  ini Bank Mandiri telah menyelesaikan lebih dari 470 transaksi senilai total Rp 108,5 triliun. 

Secara khusus, Mandiri Sekuritas telah berkontribusi dalam 19 transaksi equity fundraising (6 IPO, 9 Right Issue, dan 4 Placement). Total emisinya sekitar Rp 15,8 Triliun, atau menguasai pangsa pasar sebesar 12% dalam 3 tahun terakhir (periode 2014 – 2017).

(Baca: Sandiaga Uno Ingin BUMD Jakarta Melantai di Bursa)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...