Penjualan Semester I Turun, Indocement Optimistis Tahun Ini Naik
Kinerja PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam enam bulan pertama tahun ini terlihat lesu. Volume penjualan semen perseroan sepanjang semester I-2017 hanya 7,8 juta ton, turun 2,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski begitu Indocement tetap optimistis penjualan tahun ini akan naik.
Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya mengaku keyakinannya didasari pada realisasi penjualan Juli 2017. Meski sepanjang Januari-Juni volume penjualan Indocement menurun, tapi jika dihitung dalam tujuh bulan (Januari-Juli) tercatat mengalami peningkatan sekitar 6%-7%.
“Penurunan volume penjualan semesteran terjadi karena Ramadhan yang jatuh pada semester I tahun ini sementara tahun lalu (Ramadhan) jatuh pada semester II, makanya bila digeser dan ditambah bulan Juli, not so bad,” kata dia pada konferensi pers Public Expose di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (7/8).
Selain itu, dia memprediksi konsumsi semen di pasar dalam negeri tahun ini akan tumbuh sebesar 4%-5%. Tahun lalu konsumsi semen nasional tercatat negatif, turun sebesar 0,6%. Pertumbuhan konsumsi tahun ini disebabkan beberapa proyek infrastruktur pemerintah sudah ada yang mulai beroperasi. Operasionalisasi proyek infrastruktur itu akan berdampak lanjutan seperti pembangunan property dan kebutuhan.
Operasionalisasi proyek jalan tol dan pembukaan pelabuhan, misalnya akan berdampak pada pembangunan hunian di sekitar area proyek nasional tersebut. Pembangunan proyek hunian seperti apartemen dan perumahan akan meningkatkan penjualan semen.
Christian mencatat, Indocement menjual 75 persen dalam bentuk semen kantong dan 25 persen semen curah. Artinya, Indocement tidak menyasar pasar proyek infrastruktur, melainkan sangat bergantung pada private consumption.
Untuk menopang kebutuhan akan semen yang diprediksi kian meningkat pada tahun mendatang, Indocement telah mengoperikan pabrik terbaru (Plant 14) dengan kapasitas sebesar 4,4 juta ton di Citeurep, Bogor. Pabrik anyar tersebut diharapkan mampu menekan biaya sebesar 4-5 dollar AS/ton dibandingkan dengan pabrik yang lebih tua. Saat ini Indocement memiliki 13 pabrik semen dengan total kapasitas produksi sebesar 24,9 juta ton.
Mengenai kinerja keuangan, Indocement hanya membukukan penjualan semester I-2017 sebesar Rp 6,54 triliun, turun 15,5% dibandingkan semester I tahun lalu yang mencapai Rp 7,74 triliun. Walhasil perolehan laba bersih pun anjlok hingga 62,8%, dari Rp 2,42 triliun menjadi Rp 902,5 triliun.