BEI Siap Suspensi Saham KAEF & INAF jika Terus Melonjak di Atas Normal

Image title
6 Agustus 2020, 20:30
kimia farma, indofarma, saham KAEF, saham INAF, saham bumn farmasi
ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Ilustrasi. Sepekan ini, harga saham KAEF dan INAF melonjak lebih dari 40% masing-masing menjadi Rp 3.180 dan Rp 3.190.

Lonjakan harga saham kedua emiten farmasi ini, menurut Laksono, dipengaruhi oleh kemajuan penelitian uji coba vaksin corona atau Covid-19 yang dilakukan oleh BUMN farmasi lain. Uji klinis tahap ketiga vaksin ini dikerjakan oleh PT Bio Farma bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi asal Tiongkok, Sinovac Biotechnology Co.Ltd.

 “Iya saya rasa itu latar belakangnya uji coba vaksin,” ujarnya.

Analis CSA Research Institute Reza Priyambada menjelaskan, pernyataan Menteri BUMN Erick Tohir l PT Biofarma (Persero) akan memproduksi vaksin berimbas kepada meningkatnya harga saham emiten bidang farmasi, Sinyalemen ini menjadi sangat positif lantaran market defisit berita positif.

 “Di tengah kondisi negatif di pasar, pasti akan mencari berita-berita yang bisa menstimulus mereka untuk tetap melakukan pembelian,” katanya.

 Sementara itu, Analis Panin Sekuritas, William Hartanto, mengatakan kunjungan langsung Menteri BUMN ke tempat produksi vaksin Biofarma di Bandung menjadi sentimen positif bagi para pelaku pasar. Terlebih lagi, pasar minim berita positif.

 “Sekarang ini baru rencana produksi, pasar sudah menyambutnya dengan positif,” katanya.

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...