Saham Emiten BUMN Farmasi Lebih Diuntungkan di Masa Pandemi

Safrezi Fitra
14 September 2020, 19:49
saham, farmasi, bumn, kimia farma, indofarma, kalbe farma, emiten farmasi, covid-19, psbb
123rf/lightwise
Ilustrasi industri farmasi

Pengembangan dan pemasaran vaksin ini juga melibatkan Kimia Farma dan Indofarma yang merupakan anak usaha Biofarma. “Mereka akan memasarkan vaksin,” kata Edwin kepada Katadata.co.id, Senin (14/9).

Dwi Astuti pun mengatakan investor mungkin menilai kinerja KAEF dan INAF akan meningkat signifikan jika kerja sama pengembangan vaksin Covid-19 yang dilakukan Bio Farma sebagai holding BUMN farmasi dengan Sinovac nantinya memberikan hasil yang positif dan hasilnya dapat didistribusikan oleh KAEF dan INAF.

Sebenarnya tidak hanya BUMN farmasi yang melakukan pengembangan vaksin Covid-19. Perusahaan swasta, Kalbe Farma pun melakukan hal yang sama. Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernardus Karmin Winata mengatakan saat ini perusahaannya sedang melakukan pengembangan vaksin fase I bersama perusahaan farmasi asal Korea Selatan Genexine.

Pengembangan vaksin ini dilakukan di Korea Selatan hingga November 2020. Tahap uji praklinis sudah dilakukan pada hewan dan menunjukkan kemajuan. Selanjutnya akan dilakukan uji klinis fase kedua akan dilakukan di Indonesia. Vaksin Kalbe akan siap beredar secara komersial paling cepat pertengahan 2021.

Menurutnya, butuh investasi sekitar Rp 500 miliar - Rp 1 triliun untuk memproduksi 50 juta dosis vaksin. Masalahnya Kalbe belum mendapatkan kepastian berapa besar vaksin tersebut akan bisa terserap di Indonesia nantinya. Yang masih menjadi pertanyaan Kalbe adalah seberapa besar keterlibatan swasta dalam penyediaan vaksin Covid-19 untuk pemerintah. "Kami memerlukan kepastian produk (vaksin Kalbe) dapat terserap dengan baik," ujarnya.

Kepastian inilah yang membuat investor lebih memilih memburu saham Kimia Farma dan Indofarma. Makanya kenaikan harga saham Kalbe Farma tidak terlalu signifikan. “Kalau swasta kan belum jelas, karena masih dalam beberapa fase,” kata Edwin.

Edwin memperkirakan harga saham Kimia Farma bisa menembus 3.590 sampai akhir tahun ini dan Indofarma bisa mencapai Rp 3.540. Sementara perkiraan harga saham Kalbe Farma Rp 1.695 per saham.

Dampak PSBB dan Pandemi Covid

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Kimia Farma menjelaskan kelangsungan usaha perseoan terganggu dengan adanya pandemi Covid-19. "Berdampak pada pembatasan operasional," tulis manajemen Kimia Farma, 15 Agustus lalu. Pembatasan operasional akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini diperkirakan berlangsung 1-3 bulan.

Perseroan mengaku pembatasan kegiatan operasional ini mempengaruhi kinerja keuangan perseroan kurang dari 25%. Namun, hal ini tidak sampai berpengaruh pada pengurangan pekerja yang totalnya saat ini mencapai 13.052 orang. Berdasarkan data laporan keuangan, pendapatan Kimia Farma semester I-2020 naik 3,6% menjadi Rp 4,68 triliun. Laba bersihnya pun naik1,72% menjadi Rp 48,57 miliar. Sementara total kas dan setara kasnya mengalami penurunan hingga 54,6% menjadi Rp 617 miliar.

Kimia Farma juga menjelaskan strategi atau upaya mempertahankan kelangsungan usaha di tengah pandemi Covid-19. Beberapa yang dilakukan adalah menjaga saldo kas dan setara kas minimum untuk keperluan operasional. Kemudian menurunkan jumlah hari piutang, persediaan dan pinjaman berbunga. Perseroan juga mengurangi anggaran belanja modal (capex) dan melakukan efisiensi usaha. Tahun ini Kimia Farma menganggarkan capex Rp 547 miliar untuk pengembangan apotek, klinik, laboratorium klinik, dan fasilitas produksi obat. Hingga Juni, anggaran capex tersebut sudah terpakai 54%.

Sementara Kalbe Farma mengaku kinerjanya tidak terganggu dengan adanya pandemi Covid-19. "Kegiatan operasional Perseroan tidak terganggu, tetapi ada segmen bisnis Perseroan yang mengalami pertumbuhan lebih rendah daripada periode sebelumnya," kata Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Lukito Kurniawan Gozali dalam keterbukaan informasi, Selasa (8/9). Meski begitu, Lukito tidak menjelaskan segmen bisnis tersebut.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...