IHSG Masih Rentan Pasca-Sepekan PSBB dan Bank Sentral Tahan Bunga

Image title
18 September 2020, 10:52
ihsg, saham, psbb, bank indonesia, bank sentral, bursa, pasar modal, indeks saham
ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020).

"Ketika PSBB total dan market turun, kami harap stimulus lain dari bank sentral. Tapi The Fed (bank sentral AS), Bank of Japan, dan Bank Indonesia tampaknya melihat kondisi saat ini sudah cukup," kata Nico.

The Fed menyatakan tidak akan menaikkan tingkat suku bunganya hingga 2023 mendatang. Hal itu direspons Bank of Japan yang memberikan pesan kuat bahwa tidak akan banyak perubahan yang terjadi untuk saat ini karena pandemi masih terus menyelimuti perekonomian Jepang.

"Kami melihat persamaan antara The Fed dan Bank Sentral Jepang inilah yang membuat market cukup kecewa. Ditambah lagi, ternyata Bank Indonesia juga mengikuti jejak keduanya secara garis besar," kata Nico.

Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga acuan 4%, demi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah potensi tekanan di pasar keuangan. Suku bunga fasilitas simpanan alias deposito facility tetap 3,25% dan bunga pinjaman atau lending facility sebesar 4,75%.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, keputusan ini mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah inflasi yang rendah. Nilai tukar rupiah hingga kini masih relatif terkendali meski terjadi tekanan yang cukup tinggi di pasar keuangan pada Agustus dan September 2020.

Dengan kondisi ini, Nico memprediksi indeks hari ini bisa saja bergerak menguat namun sifatnya terbatas dan diperdagangkan pada level antara 5.010-5.121. Menurutnya, pasar saham saat ini dalam kondisi yang rapuh sehingga peluang koreksi sebenarnya masih cukup besar. Dia menyarankan investor lebih cermat dalam melihat sentimen yang ada di pasar.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan pun menilai pelaku pasar kecewa dan membuat IHSG ditutup melemah pada perdagangan Kamis (17/9) usai BI mengumumkan keputusan soal kebijakan moneternya. Menurutnya, suku bunga yang ditahan mengindikasikan belum akan ada perbaikan ekonomi dalam waktu dekat.

"Pergerakan akan dipengaruhi kekhawatiran akan semakin tingginya kasus covid-19 dari dalam negeri serta adanya indikasi bahwa perekonomian belum bisa pulih dalam waktu dekat setelah The Fed dan Bank Indonesia menahan suku bunganya," kata Dennies.

Menurutnya, IHSG hari ini berpotensi bergerak melemah. Area resistance pada perdagangan hari ini ada di rentang level antara 5.136 - 5.087. Sementara, untuk area support, berdasarkan analisisnya, berpotensi berada di rentang level antara 5.001 - 4.964.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...