Reksa Dana Mandiri Investasi Terimbas Gagal Bayar Utang MTN Tridomain
Senada, Sekretaris Perusahaan TDPM Maya Tirani pun belum merespons Katadata.co.id terkait dengan kebenaran underlying asset reksa dana Mandiri Investasi yaitu MTN milik perseroan. Selain itu, Ia juga tidak merespons pertanyaan terkait pihak lain yang membeli MTN tersebut.
MTN II Tahun 2018 berjumlah pokok mencapai Rp 410 miliar dengan tenor tiga tahun dan bunga tetap per tahun sebesar 10,5%. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) awalnya memberikan peringkat idA- pada surat utang jangka pendek ini. Namun, Pefindo menurunkan peringkatnya menjadi CCC.
Akibat gagal bayar MTN tersebut, manajemen TDPM mengumumkan penundaan pendaftaran penawaran umum berkelanjutan dari Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2021 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2021.
Berdasarkan prospektus penerbitan obligasi berkelanjutan tersebut, rencananya TDPM menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2021 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp 435 miliar. Sedangkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2021, dana yang ditargetkan mencapai Rp 665 miliar.
Dalam prospektus juga dijelaskan, dana yang diperoleh dari penerbitan surat utang berkelanjutan tahap I tersebut untuk pelunasan kewajiban atas pinjaman talangan (bridging loan). Pinjaman tersebut digunakan TDPM untuk pelunasan MTN II Tahun 2018 sebesar Rp 410 miliar dan kupon sekitar Rp 11 miliar.
Catatan Redaksi: Artikel ini telah mengalami perubahan