Analis Sebut IPO GoTo Bisa Tarik Minat Investor Asing
Analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian mengatakan, IPO GoTo berdampak positif karena merupakan aksi korporasi ini dianggap paling dinantikan oleh investor. Menurutnya, ada pergeseran arah prospek investasi ke arah bisnis digital saat ini.
Selain itu, dengan adanya IPO GoTo, bisa ada peluang menarik minat investor baru di pasar saham yang membuka akun saham.
"Karena Gojek dan Tokopedia sangat familiar untuk masyarakat umum termasuk kaum milenial," kata Robert.
Berdasarkan rilis GoTo, perusahaan mengaku valuasinya mencapai US$ 18 miliar atau setara Rp 257,04 triliun (kurs: Rp 14.280 per US$). Valuasi tersebut berdasarkan putaran penggalangan dana Gojek pada 2019 dan Tokopedia pada awal 2020 lalu.
Sementara itu, data CB Insights menunjukkan valuasi dari GoTo pada April 2021 setelah bergabung mencapai US$ 17 miliar atau setara dengan Rp 242,76 triliun. Valuasi menurut CB Insights ini, menempatkan GoTo pada urutan ke-12 sebagai perusahaan rintisan dengan valuasi terbesar di dunia.
Merger Gojek dan Tokopedia pun disebut-sebut akan menghasilkan perusahaan baru dengan valuasi mencapai US$ 40 miliar atau setara Rp 560 triliun. Jika berkaca pada potensi tersebut di pasar saham saat ini, hanya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang lebih besar secara kapitalisasi pasar senilai Rp 781,68 triliun per April 2021.
Dengan besarnya nilai valuasi perusahaan, Robert menilai GoTo bisa meningkatkan kinerja IHSG.