Unicorn Berpotensi Penggerak IHSG Jangka Panjang Seperti di Bursa AS

Image title
8 Juli 2021, 15:57
IHSG, ipo unicorn, IPO goto, ipo bukalapak
Katadata/desy setyowati
Ilustrasi, tampilan aplikasi startup unicorn Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO

"Kami di-ground checking pada nasabah Mirae Asset Sekuritas, juga tidak terlalu banyak yang meminati Bukalapak. Mungkin kalau yang sudah membuka laporan keuangan, juga tidak terlalu banyak peminatnya," ujarnya.

Menurutnya, emiten-emiten yang masuk sektor teknologi di Bursa saat ini banyak yang harga sahamnya mahal, tidak sesuai dengan fundamentalnya. Apalagi, dalam beberapa waktu terakhir, harga saham emiten teknologi mengalami kenaikan signifikan.

Meski begitu, Roger mengakui potensi kinerja perusahaan teknologi untuk berkembang terbuka lebar. Hal itu sejalan dengan adanya new economy, dimana sumber daya data menjadi bernilai.

"Artinya masih menunggu wait and see di harga berapa karena memang dari sisi kinerja beberapa emiten teknologi sebetulnya mencatatkan kerugian," ujar Roger.

Analis Mirae Asset Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, dinamika IPO perusahaan unicorn Tanah Air, sebenarnya juga mesti menunggu pembaruan regulasi, baik dari BEI maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait papan utama. Pasalnya, untuk bisa masuk ke papan utama, perusahaan harus memiliki kinerja yang kinclong.

Berdasarkan buku panduan bursa terkait go public, salah satu syarat untuk masuk ke papan utama adalah membukukan laba usaha pada satu tahun buku terakhir. Sementara, kinerja keuangan unicorn, masih banyak yang mencatatkan kerugian.

"Sehingga kalau untuk pelaksanaan, peraturan tersebut perlu diubah agar IPO nanti, untuk misalnya GoTo dan Bukalapak, bisa masuk ke papan utama," kata Nafan.

Nafan melihat unicorn memiliki peluang bisnis sangat besar karena ekosistem yang dimiliki. Pasalnya, dengan ekosistem yang kuat, unicorn bisa berkolaborasi dengan perusahaan dari sektor lain seperti konsumer. Sehingga, basis data nasabah unicorn bisa dimanfaatkan untuk kemajuan kedua sektor.

"Juga ada tren menuju new ekonomi yang semakin menguat di Indonesia, maka ke depannya kalau terjadi, untuk IPO unicorn nilai kapitalisasinya akan bisa naik signifikan," kata Nafan.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...