Efek Taper Tantrum Bayangi Bursa Asia, IHSG Anjlok 2% ke 5.992

Image title
19 Agustus 2021, 18:15
IHSG, Bursa Efek Indonesia
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021).

Seluruh Indeks Sektoral Terkapar

Berdasarkan data Stockbit, seluruh indeks sektoral mengalami penurunan. Sektor yang anjlok paling dalam adalah finansial sebesar 2,45%. Saham-saham bank yang memiliki nilai kapitalisasi pasar jumbo, ditutup turun signifikan.

Seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ditutup turun hingga 4,67% menjadi Rp 3.880 per saham. Lalu, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun hingga 3,31% menjadi Rp 5.850 per saham. Termasuk saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) turun hingga 4,76% menjadi Rp 16.000 per saham.

Sektor lain yang ditutup turun signifikan adalah energi sebesar 2,42%. Saham berkapitalisasi besar yang turun pada sektor ini seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar 3,36% menjadi Rp 1.295 per saham. Lalu, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) yang turun 3,16% menjadi Rp 7.650 per saham.

Berdasarkan data penutupan, sektor cyclical turun 1,03%, lalu sektor infrastruktur turun 1,14%, properti turun 1,36%, non-cyclical turun 2,12%, industrial turun 1,58%, transportasi turun hingga 2,24%, industri dasar turun 2,14%, kesehatan turun 2,27%, dan sektor teknologi mengalami penurunan 1,85%.

Saham dengan nilai transaksi paling besar pada perdagangan hari ini adalah PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) senilai Rp 1,6 triliun. Saham ini ditutup naik 7,83% menjadi Rp 895 per saham, padahal di awal perdagangan hari ini, saham Bukalapak bergerak anjlok hingga 6,62% menjadi Rp 775 per saham.

Saham yang diperdagangan dengan volume paling banyak pada hari ini adalah PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dengan volume mencapai 2,7 miliar unit saham. Saham ini ditutup menguat 0,82% menjadi Rp 123 per saham.

Saham PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) ditransaksikan dengan frekuensi paling banyak yaitu 89.687 kali pada hari ini. Harga sahamnya ditutup menguat signifikan hingga 31,11% menjadi Rp 118 per saham.

Meski indeks tercatat turun, investor asing berbondong-bondong masuk ke pasar dalam negeri. Tercatat asing melakukan pembelian dengan nilai bersih mencapai Rp 339,47 miliar di pasar reguler. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) laku dibeli dengan nilai bersih Rp 309,8 miliar, meski harga sahamnya stagnan di Rp 33.000 per saham.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...