Menko Airlangga Minta BEI Siapkan Skema Perdagangan Emisi Karbon

Image title
16 November 2021, 14:41
BEI, Airlangga Hartarto, Emisi Karbon
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.

Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara yang punya kekuatan terkait sistem penangkapan karbon (carbon capture) di sektor pertambangan dan energi. Sehingga sejumlah proyek percontohan sedang disiapkan untuk menunjang perkembangannya.

Indonesia juga memproduksi energi terbarukan, seperti panas bumi. Hal ini otomatis akan memperoleh mekanisme pembangunan bersih (clean development mechanism/CDM) dalam bentuk CO2 pricing.

"Namun semua yang ada sampai saat ini, kalau istilah di pasar modal over the counter, tidak terbuka secara transparan dari masing-masing antara perusahaan di Indonesia dengan perusahaan global," kata Airlangga.

Airlangga mengatakan, mekanisme perdagangan karbon ini diharapkan bisa meluncur paling lambat Oktober 2022, dimana pada periode tersebut Indonesia menjadi presidensi G20.

"(Presidensi G20) mulai 1 Desember sampai Oktober tahun depan diharapkan carbon trading ini bisa diluncurkan," katanya.

Menurut dia, peluncuran skema perdagangan karbon memang menjadi pekerjaan rumah untuk Direksi BEI yang didukung oleh Kementerian Keuangan, KLHK, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pasalnya, ia perdagangan tersebut terjadi di Indonesia, bukan negara lain.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...