IHSG Anjlok usai Omicron Masuk Indonesia, Analis Sebut Sentimen Sesaat

Image title
16 Desember 2021, 15:15
ihsg
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Pekerja melihat telepon pintarnya dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu (31/3) ditutup melemah 85,92 poin atau 1,42 persen ke level 5.985.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) langsung anjlok pada perdagangan sesi pertama, Rabu (16/12), usai Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG ditutup turun 0,68% menyentuh level 6.581 pada sesi pertama. Padahal pada pembukaan hari ini, indeks sempat menyentuh level 6.661 atau menguat 0,52% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.

Total volume saham yang diperdagangkan 13,15 miliar unit dengan nilai transaksi Rp 6,69 triliun. Tercatat, ada 149 saham yang menguat, lalu 372 saham lainnya turun, dan 145 saham tidak berubah harganya.

Investor asing mencatatkan jual dengan nilai bersih Rp 348,83 miliar di seluruh pasar. Penjualan bersih asing, utamanya dilakukan di pasar reguler dengan nilai bersih Rp 265,33 miliar.

Saham yang dilepas asing paling banyak adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai jual bersih Rp 114,3 miliar. Saham ini ditutup turun 1,43% pada sesi pertama menyentuh level Rp 4.140 per saham.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, sentimen masuknya Omicron ke Indonesia tidak akan lama. Pasalnya kasus Omicron sudah ada di luar negeri sebelumnya dan dampaknya tidak terlalu parah.

"Jadi pelemahan ini menurut saya sementara saja," kata William kepada Katadata.co.id, Rabu (16/12). Menurutnya, IHSG masih mungkin melanjutkan penguatan pada Desember 2021 dengan level support 6.481 dan resistance 6.700.

Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas juga menilai sentimen negatif Omicron ini hanya sementara saja, bahkan hanya dalam hitungan hari. Hal tersebut berkaca pada varian sebelumnya yaitu Delta yang tidak berdampak pada IHSG, tetap naik.

"Artinya Desember 2021 peluang untuk window dressing tetap tinggi. Vaksinasi yang terus dikejar menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi yang berlanjut," kata Sukarno kepada Katadata.co.id, Rabu (16/12).

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, masuknya varian Omicron ke Indonesia hanya tinggal menunggu waktu saja, cepat atau lambat. Menurutnya, kabar masuknya varian tersebut sudah pasti menjadi pukulan besar untuk Indonesia.

"Karena bisa mengganggu prospek pemulihan ekonomi Indonesia. Memang masih sedikit, tapi variable yang tadinya kecil menjadi besar. Ketidakpastian yang kecil menjadi besar," kata Nico kepada Katadata.co.id, Rabu (16/12).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...