Grup Salim Masuk Bank Mega Setahun Lalu, Mengapa Lepas Saham?
Indolife Pensiontama melakukan transaksi pembelian saham Bank Mega pada 30 Desember 2020. Indolife Pensiontama membeli sebanyak 422,8 juta unit saham Bank Mega dari pemegang saham publik atau setara dengan 6,07% dari total saham.
Dalam laporan KSEI yang dipublikasi 4 Januari 2021 tersebut, tidak dijelaskan Indolife Pensiontama membeli saham melalui pasar reguler atau non-reguler. Hanya saja, pembelian saham tersebut dilakukan dalam tiga kali transaksi masing-masing membeli 304,61 juta, 22,62 juta, dan 95,57 juta unit saham.
Meski tidak menyebutkan detil transaksinya, nilainya diproyeksikan bisa mencapai Rp 2,95 triliun sampai dengan Rp 3,04% bila merujuk pada harga penutupan perdagangan saham MEGA pada 29-30 Desember 2020 lalu di rentang harga Rp 7.000 dan Rp 7.200 per saham.
Masuknya Indolife Pensiontama membuat komposisi pemegang saham Bank Mega berubah. Mega Corpora yang merupakan lini bisnis CT Corp, masih memegang 58,01% saham Bank Mega. Sedangkan pemegang saham publik, yang sebelumnya berporsi 41,98% menjadi sebesar 35,91%.
Berdasarkan situs resminya, Indolife Pensiontama merupakan perusahaan yang bergerak dibidang asuransi jiwa dan dana pensiun yang sahamnya dimiliki oleh Grup Salim. Bisnis perusahaan dimulai sejak 1991 melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 585.
Terakhir kali perusahaan mempublikasikan laporan keuangan pada 2020 lalu, nilai asetnya mencapai Rp 28,98 triliun, berkurang dari tahun 2019 senilai Rp 32,75 triliun.
Dari sisi nilai investasi, tercatat pada akhir Desember 2020 mencapai Rp 28,65 triliun, lebih rendah dari tahun 2019 senilai Rp 31,49 triliun.
Sementara itu, pendapatan premi juga turun menjadi Rp 9,06 triliun pada 2020 dari tahun sebelumnya Rp 10,65 triliun. Cadangan teknis tercatat senilai Rp 23,78 triliun. Sedangkan, risk based capital tercatat di level 167%.