Setelah GOTO, Tiga Perusahaan Antre IPO di BEI

Cahya Puteri Abdi Rabbi
28 Maret 2022, 17:45
IPO GOTO
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Perusahaan menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sementara, penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

 2. Teladan Prima Agro Tbk (TLDN)

PT Teladan Prima Agro Tbk yang merupakan perusahaan perkebunan sawit ini berencana melepas sebanyak-banyaknya 2,19 miliar saham atau 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Perseroan menawarkan harga saham berkisar antara Rp 520 sampai Rp 600 per lembarnya. Emiten yang akan mencatatkan saham dengan kode TLDN ini menargetkan dana segar Rp 1,31 triliun.

Dari dana hasil IPO, sekitar 32% akan digunakan untuk belanja modal perseroan dengan rincian, sebesar 23% akan digunakan untuk belanja modal perseroan yaitu akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.

Kemudian, sekitar 5% akan digunakan untuk belanja modal pada perusahaan anak yaitu pembangunan fasilitas pabrik pengolahan inti sawit (Kernel Crushing Plant/KCP) dan 4% akan digunakan untuk belanja modal pada perusahaan anak yaitu pembangunan biogas plant/pembangkit listrik tenaga biogas.

Sementara, 68% lainnya akan digunakan untuk pembayaran dipercepat sebagian pokok hutang bank pada perseroan dan beberapa perusahaan anak, dengan rincian, sebanyak 46% digunakan perseroan untuk percepatan pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan sebanyak Rp 515,43 miliar.

Adapun, masa penawaran umum saham perdana TLDN akan dilaksanakan pada 4—7 April 2022. Kemudian, perseroan ditargetkan akan tercatat di BEI pada 11 April 2022.

3. PT Murni Sadar Tbk (MTMH)

Perusahaan pengelola rumah sakit, PT Murni Sadar (MTMH) siap mencatatkan saham perdananya di pasar modal bulan depan. Dalam masa penawaran awal yang berlangsung 24-30 Maret 2022, pengelola Murni Teguh Hospitals ini menetapkan harga saham pada kisaran Rp 1.180 - Rp 1.480.

Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 254,02 juta saham atau sekitar 12,28% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Melalui IPO ini, perseroan ditargetkan memperoleh dana segar sebesar Rp 375,95 miliar.

Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk ekspansi usaha dan modal kerja sebesar Rp 181 miliar, dengan rincian, sebanyak Rp 20 miliar akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka ekspansi usaha, namun tidak terbatas untuk renovasi bangunan serta pembelian peralatan dan perlengkapan medis untuk rumah sakit baru di Bandung dengan nama Rumah Sakit Murni Teguh Bandung.

Kemudian, sebanyak Rp 161 miliar akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran utang usaha, pembelian persediaan berupa barang-barang yang digunakan dalam proses pemberian layanan kesehatan di rumah sakit seperti obat, alat kesehatan dan bahan konsumsi, dan pembayaran biaya sewa untuk gedung Rumah Sakit Murni Teguh Bandung.

Sisanya akan dipinjamkan ke anak usaha yaitu MSKA sebesar Rp 43,8 miliar untuk melunasi seluruh pokok pinjaman MSKA dari Bank BCA.

Lalu, sekitar Rp 30 miliar untuk belanja modal dalam rangka ekspansi usaha MSKA, termasuk namun tidak terbatas untuk pembangunan lanjutan atas Rumah Sakit Murni Teguh Tuban Bali yang telah memulai kegiatan operasional tahap awal pada tanggal 12 Desember 2021, serta pembangunan rumah sakit baru di Pematang Siantar dengan nama Rumah Sakit Murni Teguh Pematang Siantar.

Penawaran umum saham MTMH direncanakan berlangsung pada 13-18 April 2022. Perseroan menargetkan akan tercatat di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode MTMH pada 22 April 2022.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...