Saham Apple Anjlok Empat Sesi Berturut-turut Imbas Kebijakan Cina

Tia Dwitiani Komalasari
30 November 2022, 08:14
Salah satu gerai terbesar Apple di China yang berlokasi di pusat perbelanjaan internasional kenamaan Sanlitun masih tutup, Beijing, Rabu (18/5/2022). Separuh dari 200 perusahaan pemasok utama Apple di China berhenti beroperasi seiring dengan kebijakan nol
ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/foc.
Salah satu gerai terbesar Apple di China yang berlokasi di pusat perbelanjaan internasional kenamaan Sanlitun masih tutup, Beijing, Rabu (18/5/2022). Separuh dari 200 perusahaan pemasok utama Apple di China berhenti beroperasi seiring dengan kebijakan nol COVID-19 yang berbuntut pada penguncian wilayah (lockdown) di Beijing dan Shanghai.

Saham Amazon, Nvidia dan Tesla masing-masing kehilangan lebih dari 1,0%. Indeks acuan S&P 500 menuju kenaikan bulan kedua berturut-turut pada November di tengah spekulasi bahwa angka inflasi baru-baru ini menunjukkan sedikit penurunan. Hal ini akan mendorong The Fed untuk mengurangi skala kenaikan suku bunga.

The Fed telah memberikan empat kenaikan suku bunga 75 basis poin berturut-turut. Ban Sentral AS tersebut diperkirakan akan menurunkan kecepatan ke langkah 50 basis poin pada Desember.

Sebuah survei pada Selasa (29/11/2022) menunjukkan kepercayaan konsumen AS semakin menurun pada November di tengah kekhawatiran yang terus-menerus tentang meningkatnya biaya hidup.

 Apple Inc. mengantongi pendapatan sebesar US$123,94 miliar pada kuartal I 2022. Jumlah itu meningkat 11,22% dari kuartal sebelumnya yang mencapai US$111,43 miliar.

Ponsel iPhone merupakan produk Apple yang kontribusinya paling besar. Tercatat, pendapatan iPhone mencapai US$71,62 miliar atau mencapai 57,8% dari total pendapatan perusahaan besutan Steve Jobs ini.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...