January Effect Belum Hampiri Bursa RI, Ini Faktor Penyebabnya

Patricia Yashinta Desy Abigail
5 Januari 2023, 17:40
January Effect Belum Hampiri Bursa RI, Ini Faktor Penyebabnya
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

Menurutnya, masih terlalu dini untuk melihat adanya January Effect karena masih dalam minggu pertama Januari, ditambah adanya sentimen perlambatan ekonomi.

Sementara, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menilai akan ada Januari Effect. Menurutnya, jika dilihat month to date (MTD) untuk bulan December berdasarkan penutupan harga pada 29 Desember 2022 IHSG mengalami penurunan -2,29%.

"Dan ini terjadi karena beberapa saham big cap maupun di sektor yang kondusif saat ini seperti sektor perbankan dan energi mengalami koreksi harga saham secara bulanan," katanya saat dihubungi Katadata.

Dia memberi contoh, emiten perbankan top four dan saham blue chip energi seperti  PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bayan Resources Tbk (BYAN), dan lainnya. Adapun, saham perbankan top four mencapai harga all time high di awal pekan bulan ini. Setelah itu, investor mulai profit taking dan sahamnya mengalami koreksi harga.

"Ini salah satu faktor yang mengakibatkan penurunan IHSG bulan ini. Karena emiten tersebut mempunyai salah satu bobot terbesar di IHSG," katanya.

Selain itu, saham energi seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) juga mengalami koreksi bulan ini. Menurutnya, semua ini bisa mengalami rebound atau kenaikan pada Januari karena fundamentalnya untuk emiten tersebut solid. Selain itu, katanya, saham-saham perusahaan tersebut masih undervalued dibandingkan emiten rata-rata di sektor energi.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...