Ini Strategi GOTO Capai EBITDA Positif di Akhir 2023

Syahrizal Sidik
17 Februari 2023, 17:26
Manajemen GOTO
GOTO
Manajemen GOTO

Bedanya, GOTO menggunakan kata EBITDA yang disesuaikan. Selain dari EBITDA yang mengecualikan beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi, manajemen GOTO menyesuaikan sejumlah hal lain yang tidak menjadi bagian dari bisnis intinya. Sebut saja, perubahan nilai instrumen keuangan atau laba/rugi yang didapat dari investasi di entitas asosiasi, yang tentu bukan menjadi sumber pendapatan dari bisnis inti GOTO.

Dengan penyesuaian tersebut, pendapatan yang diterima GOTO dan dikurangi sejumlah beban pokok pendapatan, pemasaran, dan insentif, akan menghasilkan margin kontribusi. Margin kontribusi, dikurangi dengan sejumlah beban operasional yang bersifat non-kas, akan menghasilkan EBITDA yang disesuaikan. Inilah yang diharap GOTO akan menjadi positif di akhir tahun.

Manajemen GOTO menyebutkan bahwa EBITDA disesuaikan yang positif mencerminkan bahwa suatu perusahaan dapat mencetak pendapatan jauh lebih besar dibandingkan dengan beban operasional bersifat kas yang sejalan dengan bisnis inti GOTO.

Artinya, pendapatan yang memang diterima GOTO dari bisnis On-Demand, E-Commerce, dan Financial Technology, bukan dari pendapatan di luar bisnis intinya seperti untung dari investasinya di perusahaan lain.

Lebih lanjut, manajemen menegaskan ketika EBITDA disesuaikan sudah positif berarti GOTO semakin mampu mendanai operasional perusahaan melalui arus kasnya sendiri, tanpa harus bergantung dari pendanaan eksternal atau suntikan dana investor.

Untuk diketahui, di sepanjang tahun 2022, GOTO terus memperbaiki kinerja keuangannya. Pada kuartal I-2022, EBITDA disesuaikan perseroan tercatat minus Rp 5,45 triliun. Kemudian, pada kuartal II-2022, kerugian GOTO tercermin dari EBITDA perseroan menurun menjadi minus Rp 4,14 triliun dan terakhir di kuartal III menjadi minus Rp 3,7 triliun.

“Sebagai hasil dari pelaksanaan strategi yang terus berlangsung tersebut, Perseroan akan dapat mencatatkan EBITDA yang disesuaikan menjadi positif pada kuartal empat tahun 2023.” Kata CEO GOTO Andre Soelistyo.

Merespons mengenai upaya percepatan GOTO menuju profitabilitas tersebut, analis pasar modal turut merespons positif atas upaya perbaikan fundamental tersebut.

“Titik impas dari EBITDA [GOTO] 5 kuartal lebih cepat dari perkiraan kami di kuartal 1 2025 sejalan dengan Shopee (akhir 2023) tetapi lebih cepat dari Grab (semester 2 2024), meskipun GOTO hanya beroperasi di Indonesia. Kami perkirakan harga saham akan merespons positif,” tulis Adrian Joezer dari Mandiri Sekuritas dalam laporan risetnya.

Mandiri Sekuritas mempertahankan rating beli untuk saham GOTO dengan target harga di Rp 230 setiap saham.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...