Investor Diminta Jangan Panik Hadapi Perubahan Batas Bawah Harga Saham

Lona Olavia
9 Maret 2023, 11:18
Investor Diminta Jangan Panik Hadapi Perubahan Batas Bawah Harga Saham
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (2/1/2023). Pada pembukaan perdagangan saham di awal tahun 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 8,51 poin atau 0,12 persen ke 6.842,11.

Sebagai informasi yang dimaksud dengan auto rejection adalah batas maksimal perubahan harga suatu saham yang bisa terjadi dalam satu hari perdagangan. Lebih spesifiknya, auto rejection atas (ARA) adalah batas maksimal kenaikan harga saham, sedangkan auto rejection bawah (ARB) adalah batas maksimal penurunan harga saham, dalam satu hari.

Sebelum bulan Maret 2020, peraturan BEI menyebutkan bahwa saham dengan harga nominal Rp 50–200 bisa naik atau turun maksimal 35% dalam sehari, nominal Rp 200–5.000 bisa naik atau turun maksimal 25% dalam sehari, dan nominal di atas 5,000 bisa naik atau turun maksimal 20% dalam sehari.

Namun pasca Maret 2020, peraturannya diubah di mana untuk batas ARA tidak ada perubahan, tapi untuk batas ARB maksimal 7% saja untuk semua saham.

Itu karena, dalam kondisi pasar yang sangat bergejolak di bulan Maret 2020 tersebut seiring merebaknya pandemi Covid-19 di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, IHSG dengan sangat cepat anjlok dari 6,000-an hingga sempat sesaat dibawah 4.000 pada tanggal 24 Maret. Maka disitulah bursa kemudian melakukan intervensi dengan memberlakukan batas ARB 7%, dan alhasil saham-saham dan juga IHSG, meski tetap anjlok, tapi penurunannya tidak sedalam seperti tahun 2008 lalu.

Sebelumnya pada Agustus 2015 lalu BEI juga pernah mengubah batas ARB menjadi maksimal 10% (dari sebelumnya 20–35%), juga karena market crash ketika itu. Dan beberapa waktu kemudian ketika pasar akhirnya berangsur-angsur normal dan tidak ada lagi kepanikan, maka batas ARB itu dikembalikan menjadi 20-35% pada Januari 2017, sebelum kemudian berubah lagi jadi maksimal 7% pada Maret 2020 karena IHSG anjlok karena dampak pandemi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...