Saham Grab Merosot Usai Umumkan PHK Terbesar Sejak Pandemi
Sebelumnya, pada September tahun lalu, perusahaan menyebut tidak akan melakukan PHK di tengah kondisi pasar yang lemah. Namun, menurut CEO Grab pada Desember tahun lalu, PHK tetap tak bisa dibendung setelah perusahaan menghentikan sebagian besar perekrutan pegawai baru, pemangkasan gaji untuk manajer senior, dan memotong anggaran perjalanan dan pengeluaran lainnya.
Perusahaan tetap optimis terhadap kinerja keuangan, terutama dari sisi pendapatan tahun 2023 dan kian mendekati profitabilitas.
Merujuk pada laporan keuangan terakhir perusahaan pada kuartal pertama 2023, Grab mencatatkan pertumbuha pendapatan sebesar 130,26% menjadi US$ 525 juta.
Meskipun, dari sisi bottom line masih merugi US$ 244 juta. Namun, perusahaan mencatatkan pertumbuhan perolehan laba sebelum pajak, depresiasi dan amortisasi atau EBITDA 55% menjadi US$ 169 juta di tiga bulan pertama tahun ini.