Pendapatan Emiten Telekomunikasi Kompak Naik, Tapi Labanya pada Anjlok
Lalu emiten menara telekomunikasi milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) juga mencatatkan laba Rp 1,56 triliun dari sebelumnya Rp 1,75 triliun. Padahal pendapatan tercatat naik tipis menjadi Rp 5,77 triliun dari sebelumnya Rp 5,31 triliun.
Namun hal tersebut tak terjadi pada PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang mampu membukukan laba bersih Rp 650,68 miliar atau tumbuh 5,81% menjadi Rp 614,91 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan XL Axiata mencapai Rp 15,76 triliun di semester pertama 2023, naik 12% dari tahun sebelumnya Rp 14,07 triliun. Pertumbuhan pendapatan disokong dari segmen data dan layanan digital yang meningkat 11,9% menjadi Rp 14,41 triliun dari sebelumnya Rp 12,86 triliun.
Kinerja cemerlang juga dicatatkan anak usaha Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel. Laba bersih mencapai Rp 1,02 triliun, meningkat 14,7% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 892 miliar.
Mitratel mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,13 triliun, tumbuh 10,8%. Segmen bisnis menara berkontribusi 93,2%. Sedangkan segmen bisnis lainnya yakni tower related business semakin berkurang kontribusinya dengan porsi 6,8% terhadap keseluruhan pendapatan.
Mitratel pada akhir semester I 2023 memiliki 36.719 menara, meningkat 27,6 persen dari periode yang sama tahun lalu. Terdapat penambahan menara baru sejumlah 1.301 sehingga semakin mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan dengan kepemilikan menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara.
Sedangkan, emiten menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatatkan penurunan kinerja keuangan baik di sisi laba dan pendapatan. Laba bersih TBIG turun 16,6% menjadi Rp 688 miliar di paruh pertama 2023. TBIG mencatatkan pendapatan senilai Rp 3,27 triliun, turun 0,72% dari Rp 3,3 triliun dibandingkan semester pertama 2022.
Perusahaan menara telekomunikasi milik Grup Djarum lainnya, PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) juga mencatatkan penurunan laba menjadi Rp 476,70 miliar dari Rp 505,28 miliar. Demikian juga pendapatan yang terkoreksi menjadi Rp 927,55 miliar dari sebelumnya Rp 933,94 miliar.