Pekan Ini, Investor Saham AS Nantikan Data Inflasi dan Rilis iPhone 15

Lona Olavia
11 September 2023, 07:02
Pekan Ini, Investor Saham AS Nantikan Data Inflasi dan Rilis iPhone 15
Pixabay/Rabbimichoel
Ilustrasi New York Stock Exchange

"Inflasi ini masih jauh dari kata bisa dikalahkan," kata Head of Tallbacken Capital Advisors Michael Purves, dilansir Economic Times dikutip Senin (11/9).

Data CPI pekan ini dinilainya perlu mencapai keseimbangan. Sebab angka yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kekhawatiran bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, atau bahkan mengereknya lagi dalam beberapa bulan mendatang.

Pertemuan The Fed akan berlangsung pada 19-20 September 2023. Sebelumnya pada agenda Juli, The Fed telah mengerek bunga acuan 25 bps menjadi 5,25%-5,50%, sekaligus memproyeksikan akan ada kenaikan lanjutan demi mengatasi inflasi.

Indikator FedWatch dari CME Group membaca terdapat peluang 44% bahwa The Fed akan mengerek bunga acuan pada November mendatang. Pasar dinilai masih cukup percaya diri suku bunga akan dipertahankan pada pertemuan September ini.

Diketahui suku bunga tinggi merupakan kabar tak sedap bagi bursa saham. Ini akan mengusik selera investor terhadap aset-aset berisiko seperti saham dan komoditas. Tak hanya itu, suku bunga tinggi juga dapat memicu ekspektasi terjadinya perlambatan ekonomi.

"Jika inflasi lebih tinggi, maka kita akan melihat ekspektasi kenaikan suku bunga akan meningkat," ucap Direktur Pelaksana Tradaing dan Derivatif di Schwab Center for Financial Research, Randy Fredercik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...